UMS Gelar Pengajian Ramadan Bersama PP Muhammadiyah, Bahas Kalender Hijriah Global

AW Wibowo
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A menyampaikan materi tentang Kalender Hijriah Global Tunggal. Foto: Ist.

SOLO, iNewsSleman.idUniversitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Pengajian Ramadhan 1446 H bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rabu (26/3/2025). Acara yang berlangsung di Auditorium Moh. Djazman UMS, menghadirkan Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A. sebagai pembicara utama.

Rektor UMS Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., menyoroti peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap UMS sebagai salah satu pilihan utama untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

“Kalau diukur dari jumlah calon mahasiswa yang mendaftar sampai dengan sore ini, yang pendaftarnya sudah penutup sehingga 10.223. Kemudian yang lolos seleksi itu 2.659. Sedangkan yang registrasi 2.309,” ujar Anif.

Menurutnya, angka tersebut mencerminkan antusiasme calon mahasiswa yang terus meningkat serta kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan di UMS.

Selain mencermati perkembangan pendidikan di UMS, pengajian ini juga menjadi ruang diskusi mengenai isu-isu keislaman yang lebih luas. Salah satu yang menjadi sorotan utama adalah upaya penyatuan kalender Hijriah global.

Dalam sesi utama, Syamsul Anwar menegaskan pentingnya Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), yang telah menjadi keputusan resmi Muhammadiyah. Ia menyebut empat landasan formil KHGT, yakni Keputusan Muktamar Muhammadiyah Tahun 2015 di Makassar, Keputusan Muktamar Muhammadiyah Tahun 2022 di Surakarta, Putusan Tarjih Tahun 2024 dalam Musyawarah Nasional Tarjih, dan Tanfidz Pengembangan Pedoman Hisab Muhammadiyah KHGT Tahun 2025.

“Kita mendefinisikan kalender itu sebagai sistem penandaan hari untuk tujuan tertentu, seperti sosial atau keagamaan dengan simbol tertentu. Kalender itu memang menandai hari. Bagaimana cara menandainya? Ada dua cara, yaitu pakai nama hari dan angka-angka,” jelas Syamsul.

Syamsul menjelaskan, KHGT adalah sistem kalender berbasis peredaran bulan mengelilingi bumi (lunar) yang bersifat unifikatif, artinya satu hari hanya memiliki satu tanggal yang berlaku secara global.

Bukan hanya relevan dalam konteks ibadah seperti Ramadan dan Idulfitri, tetapi juga dapat digunakan dalam transaksi muamalah dan berbagai aktivitas sosial. Dengan sistem ini, umat Islam di seluruh dunia dapat memiliki acuan waktu yang sama, sebagaimana kalender Masehi yang digunakan secara global.

“Karena kalau secara fungsi sosial, itu sudah diambil oleh kalender yang lain,” imbuh dia.

Pengajian kemudian ditutup dengan agenda buka puasa bersama sebagai ajang untuk mempererat silaturahmi antara akademisi, ulama, dan pimpinan Muhammadiyah.
 

Editor : AW Wibowo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network