SOLO, iNewsSleman.id – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Surakarta mengadakan Rapat Kerja Pengurus Daerah periode 2024-2029. Kegiatan dilaksanakan di Hall BPRS Dana Amanah, Laweyan, Surakarta.
Rapat Kerja diikuti sekitar 50 pengurus MES Surakarta, yang terbagi dalam lima bidang, antara lain: Bidang Organisasi; Bidang Usaha; Bidang Keuangan; Bidang Pemberdayaan Ummat dan ZISWAF; serta Bidang Komunikasi, Literasi, dan Transformasi Digital.
Ketua MES Surakarta terpilih periode 2024-2029, Ibrahim Fatwa Wijaya, PhD., menyampaikan bahwa tema pada program kerja adalah Akselerasi Ekonomi Syariah melalui Penguatan Industri Halal, UMKM, dan Generasi Muda.
Hal ini sesuai dengan RPJMN Pemerintah Indonesia yang ingin memperkuat Industri Halal, Keuangan Syariah dan ZISWAF, serta UMKM. Generasi Muda menjadi salah satu fokus utama pada pembuatan program karena dapat memberikan landasan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia.
“Harapannya kami dapat mengakselerasi perkembangan ekonomi syariah dan mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah dunia,” ungkapnya, Senin (14/4/2025).
Bidang Organisasi MES Surakarta mengusulkan Program Kerja yang menitikberatkan pada kaderisasi kepemimpinan ekonomi syariah bagi anak muda kota Solo. Tujuannya mencetak generasi muda berkarakter, professional, dan berdaya saing tinggi dalam ekonomi syariah, serta membangun jejaring mahasiswa potensial dengan dunia industri dan tokoh lokal.
Sedangkan bidang usaha memfokuskan program kerja pada penguatan sektor industri makanan halal, pariwisata halal, fashion muslim, farmasi dan kosmetik halal. Kegiatan dapat dikembangkan dengan membuat berbagai pelatihan dan workshop sesuai dengan bidang industrinya, Teknik marketing, dan penguatan sertifikasi agar lebih terpercaya oleh publik.
Bidang Keuangan MES Surakarta mempunyai target pada UMKM binaan MES dapat memperoleh sertifikasi halal, untuk menjamin keamanan produk konsumen muslim, dan mendorong ekspansi UMKM ke pasar halal nasional, bahkan internasional, sesuai dengan tagline kota Solo yaitu “Solo Mendunia”. Pada Bidang Pemberdayaan Ummat dan Ziswaf mendorong adanya Perda yang mengatur ZISWAF, dan memperbanyak Literasi Zakat dan Wakaf dengan semua kalangan. Kegiatan bisa dilaksanakan bekerjasama dengan akademisi melalui program pengabdian, edukasi goes to campus, dan berbagai kompetisi.
Saat ini, terdapat tantangan besar dalam hal komunikasi yang efektif, literasi ekonomi syariah yang rendah, serta belum optimalnya pemanfaatan teknologi digital oleh masyarakat, pelaku UMKM, dan generasi muda, sehingga mendorong Bidang Komunikasi, Literasi, dan Tranformasi Digital mempunyai tiga fokus utama rencana kerja, yaitu: Komunikasi dan Branding (membangun citra MES Surakarta sebagai Gerakan modern dan inklusif; Literasi Ekonomi Syariah (meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap konsep dasar ekonomi syariah); dan Transformasi Digital (mendorong UMKM dan komunitas syariah untuk mengadopsi teknologi).
Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani, SS, SE, MBA., sekaligus selaku Ketua Dewan Pembina MES Surakarta turut hadir dalam Rapat Kerja tersebut yang digelar pada Sabtu (12/4/2025).
“Sebagai pusat budaya dan kota dengan semangat gotong royong yang kuat, Surakarta memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah, baik melalui sektor keuangan syariah, UMKM halal, pariwisata ramah syariah, maupun industri kreatif yang bernilai etis. Namun, semua ini membutuhkan kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan pelaku usaha, dengan MES sebagai penggerak utamanya,” pungkasnya.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait
