SOLO, iNewsSleman.id - Melalui program "Kecamatan Berdaya" yang diluncurkan Gubernur Ahmad Luthfi, semua kecamatan di Jateng naik kelas. Kini, kecamatan memiliki peran signifikan menjadi pusat kemajuan perekonomian dan kreativitas warganya.
Program ini bakal menjadi epicentrum pemberdayaan dan perlindungan perempuan serta anak, kaum disabilitas, hingga anak-anak muda potensial. Singkatnya, kecamatan menjadi kepanjangan tangan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota. Dengan jumlah desa/kelurahan di Jateng lebih dari 8.000, maka program ini akan semakin mengefektifkan pembangunan di daerah.
Program ini akan secara langsung menyiapkan ekonomi kreatif, pelatihan tepat sasaran sesuai potensi, mendorong santripreneur, tani milenial, internet desa, konten kreator. Termasuk mendorong sekolah bebas perudungan dan kekerasan.
"Provinsi kalau mau langsung menyentuh desa, tidak mampu. Jumlah desa/kelurahan 8 ribuan, tapi kalau camat, mampu," ujar Ahmad Luthfi di acara Pencanangan "Kecamatan Berdaya" dan peluncuran Kartu Zilenial dan Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak di Taman Cerdas Jebres Surakarta, Rabu (23/4/2025).
Secara teknis Ahmad Luthfi menjelaskan, dalam pengembangan potensi empat kelompok tadi, maka akan diberikan pelatihan maupun konseling. Masing-masing kelompok harus tumbuh dan nanti bisa mandiri. Lebih jauh, mereka diharapkan memiliki efek domino memajukan masing-masing wilayah.
Selain pelatihan sesuai potensi, meraka juga dipertemukan dengan akademisi hingga wirausaha. Saat ini jumlah kecamatan berdaya sudah ada 4 kecamatan di tiap kabupaten dan kota. "Ini role model. Bupati dan wali kota nantinya bikin SK (Surat Keputusan) kecamatan mana yang akan ditugaskan," jelasnya.
"Tak ada lagi kelompok yang tidak diopeni. Anak-anak muda potensial juga diwadahi. Isinya program maupun konseling," Lanjutnya.
Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Tim Koordinasi Kecamatan Berdaya Provinsi Jateng, Nawal Arafah Yasin mengatakan, program ini menyatukan komitmen berbagai sumberdaya. Mulai dari pemerintahan, desa, kelurahan, masyarakat, perguruan tinggi, dunia usaha untuk memberayakan perempuan, anak, disabilitas dan anak anak muda.
Kecamatan Berdaya juga bertujuan mengintegrasikan kepentingan atau aspirasi serta hak-hak dalam perencanaan pembangunan. Termasuk penguatan dalam pelayanan publik dalam tata ruang wilayah dan wujudkan pembangunan berkeadilan, inklusif dan berkelanjutan.
"Melalui Program Kecamatan Berdaya, Gubernur dan Wakil Gubernur memperhatikan kelompok rentan, perempuan, anak, disabiliitas, anak muda kreatif tidak ditinggalkan dalam pembangunan Jateng," kata Nawal.
Nawal melanjutkan, program Kecamatan Berdaya juga telah dikomunikasikan ke pemerintah pusat. Tingginya pertisipasi dan peran aktif perempuan, anak, disabilitas dan anak-anak muda kreatif menjadi nilai plus. Program ini jadi best practice program nasional. Kunci program ini adalan pelayanan publik yang responsif pada problem-problem di masyarakat.
Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof Hartono memberikan dukungan penuh pada Program Kecamatan Berdaya. Alasannya, program ini sejalan dengan program kampus.
Fokus program ini menguatkan kelompok-kelompok rentan. Dukungan yang diberikan UNS bisa dalam bentuk pelatihan, pola asuh keluarga, hingga siap terjunkan mahasiswa KKN di daerah.
Dalam kegiatan itu, Gubernur Ahmad Luthfi juga menyapa anak-anak yang berlatih tari dan taekwondo di kompleks taman. Beruntung, anak-anak diberikan berbagai alat tulis sekolah. Selain itu, Gubernur juga menyapa pelaku UMKM yang memamerkan produk lokal di lokasi.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait