SOLO, iNewsSleman.id - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memperkuat sinergi strategis dengan sekolah menengah berbasis sains dan keislaman melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan SMA Trensains Muhammadiyah Sragen. Penandatanganan ini berlangsung usai orasi ilmiah oleh Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum dalam acara akhirussanah (wisuda) santri Trensains.
Dalam orasi ilmiahnya, Rektor UMS pentingnya mengintegrasikan ilmu, pengabdian, dan nilai transendensi dalam pendidikan. “Mengajak mendirikan PT IMAM: Pendidikan atau Pengabdian atau Profesi yang Transenden. Ilmu harus diamalkan agar memberi manfaat, itulah bentuk kesalehan sosial yang ingin kita dorong,” ujar Harun melalui siaran pers Humas UMS, Senin (13/5/2025).
Prof. Harun juga menyampaikan bahwa konsep Trensains sangat sejalan dengan arah kebijakan Pendidikan Tinggi Muhammadiyah yang sedang dikembangkan oleh Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah. Ia bahkan mengusulkan agar ke depan berdiri Universitas Muhammadiyah Trensains sebagai trademark Muhammadiyah dan ikon nasional.
Ia menambahkan bahwa dalam proses pendirian terdapat beberapa universitas Muhammadiyah yang sedang dikembangkan, seperti di Teluk Bintuni, Manokwari, dan Merauke, serta pengambilalihan Universitas Islam 45 Bekasi oleh PP Muhammadiyah.
“Ke depan diksi Trensains, diksi yang sangat genuine, saya mengusulkan dan saat ini PP Muhammadiyah telah mengakuisisi Universitas Islam 45 Bekasi dengan nilainya Rp 600 miliar. Kalau ini diberi nama menjadi Universitas Muhammadiyah Trensains, saya kira tepat, sebagai peletak dasar dan sudah berhasil mensejajarkan Trensains dan di atasnya STAIM, saya kira sudah saatnya menjadi ikon nasional, ikon kementerian,” katanya.
Rektor juga menegaskan komitmen kampusnya untuk menjadi pusat keunggulan yang mendunia. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian UMS yang berhasil masuk dalam pemeringkatan Times Higher Education (THE) World University Rankings 2024 sebagai rangking kedua setelah PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dan rangking pertama di PTS (Perguruan Tinggi Swasta). Pencapaian ini menjadi motivasi UMS untuk membangun jejaring pendidikan yang kuat sejak jenjang menengah, termasuk dengan lembaga seperti SMA Trensains yang memiliki orientasi futuristik dan integratif.
Penandatanganan MoU antara UMS dan SMA Trensains Sragen meliputi tiga bidang utama: pengembangan kurikulum, riset dan publikasi, serta pengabdian masyarakat. Kerja sama ini diharapkan bisa memperkuat jalur percepatan akademik bagi lulusan SMA Trensains menuju pendidikan tinggi berbasis integrasi ilmu dan iman.
Rektor UMS menyampaikan bahwa ia jargon yang diusung dalam 4 tahun kedepan yakni I’M UMS, dan memastikan bahwa UMS bukan hanya terbesar dan terhebat di Jawa Tengah melainkan UMS menjadi terhebat dan terbaiknya PTS di Indonesia.
“Jargon yang kami usung selama periode 4 tahun kedepan adalah I’M UMS (Islami, Mencerahkan, Unggul, Mendunia, dan Sustainability), saya ingin memastikan bahwa UMS bukan hanya terbesar dan terhebat di Jawa Tengah melainkan UMS menjadi terhebat dan terbaiknya seluruh PTS di Indonesia, jumlah prodi kami sudah memiliki 80 program studi, 90% di antaranya sudah berstatus unggul. Program doktoral pun terus bertambah. Kami mengajak santri Trensains menjadi bagian dari generasi unggul yang islami, mencerahkan, dan mendunia,” jelasnya dengan semangat.
Rektor UMS juga memberikan apresiasi khusus kepada Agus Purwanto, D.Sc., yang dikenal sebagai pencetus konsep Trensains. Ia menyebut Agus Purwanto bukan hanya sebagai inovator, tetapi juga inventor, peletak dasar pendidikan berbasis futuristik dan transendental.
Acara ditutup dengan ajakan reflektif dari Prof. Harun kepada para santri dan orang tua agar terus menanamkan nilai keikhlasan, ridha orang tua, dan semangat berbagi ilmu untuk kemaslahatan umat. “Jadilah lampu penerang bagi sesama, sebab sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” ucapnya.
Dengan semangat “I’M UMS” (Islami, Mencerahkan, Unggul, Mendunia, dan Sustainability), UMS terus menunjukkan komitmennya dalam membangun pendidikan tinggi berbasis nilai, ilmu, dan kontribusi nyata bagi umat dan bangsa.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait