Ancaman PHK Bayangi Pekerja, Kadin DIY Bentuk Komite Ketangguhan Ekonomi Jogja

Kuntadi
Tim Ketangguhan Ekonomi DIY memberikan keterangan terkait kondisi ekonomi yang dihadapi pelaku usaha yang ada di Jogja, Rabu (14/5/2025). (foto: istimewa)

YOGYAKARTA, iNewssleman.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) DIY membentuk Komite Ketangguhan Ekonomi Jogja. Tim ini diharapkan bisa ikut menyelesaikan berbagai polemik ekonomi yang dihadapai pelaku usaha yang ada di DIY. 

Ketua Komite Ketangguhan Ekonomi Jogja, Timotius Apriyanto mengatakan, tim dibentuk untuk merespons kondisi ekonomi yang tidak pasti. Dampak ekonomi yang lesu mengakibatkan banyak karyawan menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK). 

“Tim ini dibentuk karena keprihatinan ekonomi di DIY,” kata dia, Rabu (14/5/2025). 

Menurut dia, International Monetary Fund (IMF) telah mengoreksi pertumbuhan ekonomi global 2025 dari 3,3 persen menjadi 2,8 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 sebesar 4,87 persen secara tahunan (YoY) lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar 5,11 persen.

Sedangkan di DIY, dari data BPS DIY pada bulan Maret masih tumbuh 5,11 persen atau turun 2,8 dibanding Februari. Kondisi ini telah berdampak terhadap banyaknya PHK. 

Tahun 2024, ada 1.779 orang kena PHK, tahun ini bisa lebih banyak. Saat ini di hotel dan restoran sudah lebih dari 500 orang kena pengurangan jam kerja. Selain itu juga terdampak pada sektor pertekstilan.

“Kondisi ini tidak baik. Hanya 30 persen perusahaan di DIY yang dalam kondisi baik,”ujar Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) DIY itu.

Komite ini diharapkan menjadi wadah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dinamika eksternal dan internal yang berpotensi memengaruhi kemampuan perekonomian DIY. Tim akan melakukan monitoring dan analisis, advokasi, dan kemanusiaan. 

Kegiatan monitoring dan analisis dilaksanakan dengan memberikan informasi atas fenomena yang sedang dan akan terjadi, sebagai early warrning pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya. Sedangkan advokasi  dilakukan oleh komite apabila terjadi hal-hal yang memengaruhi kinerja usaha untuk dapat disampaikan kepada pihak-pihak terkait. Untuk kegiatan kemanusiaan untuk membantu masyarakat maupun pelaku usaha yang terdampak jika kondisi ekonomi tidak menujukkan arah perubahan yang positif. 

“Komite dan tim akan membantu dalam hal pelaksanaan teknis di lapangan dengan bantuan unsur-unsur dalam komite maupun masyarakat luas secara sukarela,” ujarnya.

Ketua Umum Kadin DIY, GKR Mangkubumi mengatakan, masalah ekonomi tidak hanya dihadapi pelaku usaha di DIY, namun juga di kota lain. Komite ini diharapkan bisa memetakan permasalahan yang ada. 

“Selain masalah ekonomi yang sulit, banyak PHK, juga ada permasalahan-permasalahan di balik itu. Nanti akan didata untuk didiskusikan dengan pemerintah,” katanya.  

Editor : Wisnu Aji

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network