Strategi Deep Learning Revolusi Konseling Karier, UMS Jembatani Siswa ke Perguruan Tinggi

AW Wibowo
UMS menggelar workshop dalam upaya meningkatkan kualitas bimbingan karir bagi siswa. Foto: Ist.

SOLO, iNewsSleman.id - Dalam upaya meningkatkan kualitas bimbingan karir bagi siswa, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar workshop bertajuk "Strategi Deep Learning dalam Konseling Karier: Menjembatani Siswa ke Perguruan Tinggi" yang menghadirkan pakar pendidikan Dr. Laili Etika Rahmawati, S.Pd., M.Pd., sebagai pembicara utama. Acara yang berlangsung di Ruang Seminar Gedung Induk Siti Walidah UMS ini dihadiri oleh puluhan guru Bimbingan dan Konseling (BK) dari berbagai sekolah mitra, Selasa (20/5).  

Laili memulai pemaparannya dengan mengungkap fakta mencengangkan tentang kebiasaan generasi muda yang menghabiskan rata-rata tujuh jam sehari untuk bermain gim dan media sosial. Menurutnya, tantangan terbesar pendidik saat ini adalah bersaing dengan algoritma media sosial yang begitu menggoda perhatian siswa. 

Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia UMS itu kemudian menjelaskan konsep mendalam tentang perbedaan surface learning dan deep learning dalam konteks konseling karier. "Kita tidak bisa lagi mengandalkan metode konseling konvensional. Pendekatan deep learning menjadi solusi untuk menjawab tantangan ini," tegasnya saat menjelaskan materi, Selasa (20/5).  

Surface learning digambarkan sebagai pola pikir siswa yang memilih jurusan hanya karena ikut-ikutan teman atau pertimbangan pragmatis semata, tanpa memahami passion dan potensi diri sebenarnya. Sementara deep learning ditekankan sebagai proses pembelajaran bermakna yang melibatkan refleksi mendalam tentang nilai-nilai hidup dan tujuan jangka panjang lantaran reflektif, terintegrasi, dan matematik.

"Deep learning ini akan membantu siswa untuk menemukan makna, tujuan, dan apa hak mereka satu-satunya," sambung dia. 

Di sisi lain, Laili juga menyoroti fenomena 'jualan diri' di media sosial yang semakin marak di kalangan generasi muda. Dirinya bahkan pernah menemui kasus siswa yang rela mengorbankan kebutuhan pokok hanya untuk membeli gawai terbaru demi pengakuan sosial. "Ini menjadi tantangan serius dalam membangun kesadaran karier yang autentik," ujarnya.  

Workshop ini tidak hanya berisi teori, namun juga memberikan berbagai metode praktis yang bisa langsung diterapkan di sekolah. Laili mencoba mendemonstrasikan teknik penulisan jurnal refleksi diri yang bisa membantu siswa memahami minat dan potensinya. 

Diperkenalkan pula metode proyek karier, dimana siswa diajak mewawancarai alumni untuk memahami realita dunia kerja, serta simulasi langsung berbagai profesi. Antusiasme peserta terlihat jelas selama sesi tanya jawab. 

Acara yang berlangsung sejak pagi hingga siang hari ini ditutup dengan komitmen bersama untuk menerapkan strategi deep learning dalam bimbingan karier di masing-masing sekolah. UMS berencana akan melanjutkan kolaborasi ini melalui seri workshop lanjutan dengan topik-topik yang lebih spesifik.
 

Editor : AW Wibowo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network