YOGYAKARTA, iNewssleman.id - Bisnis kosmetik di Indonesia tumbuh cukup pesat yang banyak melahirkan berbagai brand kosmetik. Namun belum semua produk ini aman dan memiliki legalitas produk.
PT Mash Moshem Indonesia siap membantu melahirkan ekosistem bisnis yang sehat, legal dan berkelanjutan. Masyarakat yang tertarik untuk bergabung bisa datang ke both dalam gelaran Info Franchise & Business Concept (IFBC) 2025 di Jogja Expo Center (JEC) pada 30 Mei sampai 1 Juni 2025.
“Kami ingin para pelaku bisnis memahami bahwa membuat brand kosmetik itu bukan hanya soal packaging atau viral marketing. Produk harus memiliki formula yang aman, teruji, dan tidak overclaim,” kata Business Development PT Mash Moshem Indonesia, Bella Novita.
Sebagai maklon kosmetik, Mash Moshem bertanggungjawab untuk memastikan produk klien tidak hanya aman secara fisik, tetapi juga etis secara komunikasi. Klaim produk disesuaikan dengan hasil uji dan bahan aktif yang digunakan, untuk menghindari misleading ketika melakukan promosi.
Mereka juga mengedepankan edukasi kepada calon pelaku usaha kosmetik agar memahami pentingnya membangun brand yang aman, memiliki izin edar, serta tidak menyesatkan konsumen lewat klaim berlebihan.
Klien bisa mengakses layanan konsultasi gratis di booth interaktif di Hall A JEC, seputar formula, legalitas, hingga proses produksi kosmetik. Calon klien juga diberikan kesempatan untuk mencoba sampel produk dan berdiskusi langsung dengan tim R&D perusahaan.
“Membangun brand kosmetik bukan hanya soal tampilan visual atau tren sesaat, tetapi harus berbasis formula yang aman dan sesuai regulasi,” katanya.
Bella mengatakan, membangun brand kosmetik harus dimulai dari integritas, pemilihan bahan baku yang teruji hingga klaim produk yang tidak berlebihan. Mash Moshem Indonesia telah membantu lebih dari 2.000 brand lokal sejak berdiri pada 2011. Pendekatan secara menyeluruh dari riset formula, pengembangan desain kemasan, pengujian laboratorium, hingga pengurusan seluruh aspek legalitas, seperti BPOM, sertifikat halal, HKI, hingga lisensi ekspor seperti HSA Singapura.
Mash Moshem juga menyesuaikan skema bisnis bagi pemilik modal kecil dan menengah. Dengan sistem OEM, pengusaha dapat memulai produksi dengan minimum 100 pcs. Sementara model ODM menawarkan fleksibilitas penuh dalam hal formulasi dan desain, dengan minimal produksi 1.000 pcs. Kisaran investasi yang ditawarkan pun cukup kompetitif, mulai dari Rp10 juta hingga ratusan juta tergantung spesifikasi produk yang dipilih.
"Kami menaruh perhatian besar terhadap privasi dan perlindungan konsumen, yang aktif mengedukasi tentang bahaya overclaim, serta turut memantau aktivitas promosi brand klien di media sosial agar sesuai dengan regulasi yang berlaku," ujarnya.
IFBC 2025 menjadi magnet besar bagi ribuan pengunjung yang ingin menjajaki peluang bisnis lintas sektor, dari kuliner, laundry, hingga layanan kesehatan dan kecantikan.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait