SOLO, iNewsSleman.id - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan pembekalan dan pelepasan bagi calon alumninya. Kali ini, pembekalan diisi oleh alumni prodi Manajemen tahun 2001.
Wiji Nurastuti, S.E., M.T., CRP., yang saat ini menjadi dosen Sistem Informasi di Universitas AMIKOM Yogyakarta menyampaikan bahwa bekerja itu perlu networking atau kerja sama. Wiji juga menyampakain karakteristik wirausahawan yang sukses. Satu di antara 10 kunci karakteristik pebisnis sukses adalah kepo.
“Pada waktu kita ingin ke tahap berikutnya, kuncinya adalah kita harus kepo, curious,” ungkapnya, Jumat (13/6).
Menurutnya, keingintahuan itu harus menjadi kunci utama untuk melanjutkan ke tahapan selanjutnya.
Pada kegiatan pelepasan itu, Wakil Dekan I FEB UMS Prof. Dr. Muzakar Isa, S.E., M.Si., menyampaikan terdapat 362 calon wisudawan. Untuk yang lulus dengan menyandang predikat cumlaude adalah sebanyak 131.
“Masih didominasi oleh wisudawan perempuan 231, wisudawan laki-laki 131,” ungkap Isa.
Wisudawan terbaik FEB UMS adalah Dila Pratiwi dari Ekonomi Pembangunan dengan IPK 3.85. Alumni terbaik dari prodi Manajemen UMS diraih oleh Elmania Siptia Pratiwi dengan IPK 3.84. Alumni terbaik Prodi Manajemen program double degree diraih oleh Ricky Arofi Laroybafih dengan IPK 3.83. Selanjutnya dari prodi Akuntansi UMS adalah Idham Akbar Rachmadiansyah dengan IPK 3.82.
“Pada periode ini untuk level S1, persaingan cukup ketat,” kata Isa.
Sedangkan dari jenjang Magister Manajemen diraih oleh Armando Ilham Rahardiansyah dengan IPK 3.89, dan prodi Magister Akuntansi diraih oleh Tri Asti Sari Putri dengan IPK 3.56
Dekan FEB UMS Prof. Dr. Anton Agus Setyawan, S.E., M.Si., mengungkapkan bahwa wisuda memang akhir dari periode pendidikan sarjana. Namun setelah itu akan muncul berbagai pilihan yang terbentang luas. Seperti bekerja sebagai tenaga profesional, pebisnis, melanjutkan studi, atau pilihan lainnya.
Anton berpesan, meskipun saat ini ada kenaikan angka pengangguran, lulusan FEB UMS tidak perlu pesimis. Karena faktanya ketika optimis, percaya dengan kompetensi yang dimiliki, dan mental kuat, maka tidak hanya bertahan hidup bahkan bisa meraih yang terbaik.
“Jadi optimisme itu perlu anda bangun mulai sekarang, karena setiap generasi pasti ada kesulitannya sendiri-sendiri,” ujar Anton.
Generasi wisudawan periode ini mempunyai tantangan tersendiri yaitu akal imitasi (AI). Dia berpesan agar AI dijadikan partner atau pembantu dan disikapi dengan cerdas.
“Dan saya yakin kompetensi yang sudah diberikan kepada anda ketika anda kuliah di FEB UMS, itu lebih dari cukup untuk menjadi bekal anda dalam menghadapi masa depan anda, atau menjadi bekal untuk pilihan-pilihan anda,” harapnya
Ekonom UMS itu menilai, meskipun di era digital banyak pekerjaan-pekerjaan yang hilang, tetapi ternyata banyak juga pekerjaan baru yang muncul. Hanya saja memang lanskap bisnisnya terdapat perubahan.
“Dan saya yakin punya kemampuan untuk itu, dan besok anda harus optimis bahwa itu tantangan generasi anda dan anda yakin pasti sukses,” pesannya.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait