ICAC 2025: UMS Perkuat Jaringan Global melalui Pertukaran Budaya dan Akademik

AW Wibowo
Wakil Rektor bidang Riset, Inovasi, Reputasi, Dampak, Kemitraan, dan Urusan Internasional UMS, Prof. Supriyono, S.T., M.T., Ph.D memberikan sambutan dalam acara ICAC 2025 di Auditorium Moh. Djazman UMS, Rabu (18/6/2025). Foto: Ist.

SOLO, iNewsSleman.id Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar “4th International Culture and Academic Competition (ICAC) 2025”, Rabu (18/6/2025). Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Moh. Djazman, Kampus 1 UMS, sebagai penegasan komitmen dalam memperkuat jejaring global.

Acara yang diselenggarakan oleh Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) UMS, merupakan ajang pertukaran budaya dan akademik bagi mahasiswa UMS, baik mahasiswa lokal maupun mahasiswa internasional yang sedang menempuh pendidikan di Indonesia. ICAC 2025 menghadirkan suasana semarak melalui pertunjukan budaya, parade, fashion show, tarian, pantun, paduan suara, hingga presentasi.

Kegiatan resmi dibuka oleh Wakil Rektor bidang Riset, Inovasi, Reputasi, Dampak, Kemitraan, dan Urusan Internasional UMS, Prof. Supriyono, S.T., M.T., Ph.D. Dalam sambutannya, Supriyono menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya ICAC 2025 serta menyambut hangat peserta dari berbagai negara dan menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari strategi “internasionalisasi di rumah” yang dijalankan UMS.

“Ini bukan hanya kompetisi, tapi juga perayaan persahabatan lintas budaya. UMS berkomitmen menyediakan platform global bagi mahasiswa untuk tumbuh secara akademik, sosial, dan budaya,” ungkapnya.

Kompetisi tahun ini juga memperkenalkan dua cabang lomba baru, yaitu *Media Content Production* dan *Quiz Bowl* atau *Lomba Cerdas Cermat* (LCC), sebagai bentuk inovasi dalam memperluas ruang ekspresi mahasiswa.

Kepala Bidang Mobilitas dan Hospitalitas BKUI UMS, Sri Indra Kurnia, S.KM., MPH., menyampaikan bahwa ICAC tahun ini mencatat rekor baru dengan 142 peserta dari 39 negara dan 26 universitas. Jumlah ini mengalami peningkatan signifikan dibanding ICAC pertama yang hanya diikuti oleh 87 peserta dari 19 negara dan 9 universitas.

“Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa ICAC telah menjadi panggung internasional yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai latar belakang untuk saling mengenal dan belajar,” ujar Sri Indra. Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan pimpinan universitas dan kerja keras tim BKUI.

Sri Indra mengajak seluruh peserta untuk tidak hanya menikmati kompetisi, tetapi juga memaknainya sebagai ruang perjumpaan yang mempererat solidaritas dan memperluas wawasan global.

“ICAC adalah milik mahasiswa. Mereka yang mewujudkannya menjadi nyata,” tandasnya.

Salah satu peserta yang mencuri perhatian adalah Rahmanwali Sahar, mahasiswa asal Afghanistan yang berhasil memenangkan Traditional Food Competition pada acara tersebut. Ia mengaku sangat antusias mengikuti ICAC dan menyebut kegiatan ini sebagai momen yang berharga dan penuh makna.

“Saya sangat senang bertemu dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Ini sangat menarik,” ungkapnya.

Rahmanwali menuturkan bahwa dirinya bersama teman-teman telah menyiapkan berbagai bahan masakan khas Afghanistan untuk ditampilkan. Meski tidak tampil langsung, ia aktif berpartisipasi dan menjalin pertemanan baru, termasuk dengan mahasiswa asal Aljazair.

“Ini pengalaman penting. Kami saling belajar, bertukar pandangan, dan membangun persahabatan. Contohnya, saya kini berteman dengan Iman dari Aljazair,” ujarnya. Ia juga menikmati seluruh rangkaian acara mulai dari pertunjukan seni, memasak, hingga kuis budaya.

Menurutnya, ICAC mampu mempercepat integrasi antara mahasiswa lokal dan internasional. Dibuktikan dari banyaknya mahasiswa Indonesia dan lebih dari 30 negara ikut serta. Menurutnya, ini membentuk pemahaman yang lebih luas tentang dunia.

Rahmanwali juga menyampaikan kesan positif terhadap kampus UMS. Ia memuji suasana akademik dan fasilitas yang disediakan.

“Universitas ini sangat baik dan mendukung pertumbuhan akademik dan budaya,” katanya.

Melalui ICAC 2025, UMS tidak hanya menjadi tuan rumah kegiatan internasional, tetapi juga menjadi jembatan peradaban yang memperkuat semangat kolaborasi dan persahabatan global di kalangan mahasiswa. Kegiatan ini menjadi wujud nyata internasionalisasi kampus dalam bingkai kebudayaan dan inovasi. 
 

Editor : AW Wibowo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network