SOLO, iNewsSleman.id - Tim Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membuat Sistem Informasi Masjid Muhammadiyah (SIMASMUH). Aplikasi ini untuk mendata seluruh masjid yang dikelola Muhammadiyah di Indonesia secara digital, cepat, dan akurat.
“Tim UMS yang terdiri atas dosen dan mahasiswa, berupaya menunjukkan kontribusi nyata dalam pengembangan teknologi berbasis keumatan. SIMASMUH bukan sekadar sistem pendataan, tapi juga bentuk pengabdian nyata sivitas akademika UMS dalam mendukung pengelolaan masjid berbasis teknologi informasi,” kata Ketua tim pengabdian masyarakat, Nurgiyatna, S.T., M.Sc., Ph.D, Jumat (20/6/2025).
SIMASMUH dikembangkan oleh tim dari Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) PP Muhammadiyah yang bekerja sama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) UMS. Jadi kegiatan pengembangan dan pelatihan SIMASMUH ini juga merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mendapatkan hibah pendanaan dari LPMPM UMS.
Tim pengabdian masyarakat ini diketuai oleh Dr. Nurgiyatna, dosen Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) UMS, dan melibatkan dua dosen lainnya: Dr. Muhammad Iksan dari Fakultas Hukum dan Asy Syifaur Roisah Rufaida, S.Kom., M.Eng., dari FKI. Tak hanya itu, lima mahasiswa UMS, termasuk Wuryanto S.T., mahasiswa program magister Informatika, turut aktif dalam proses pengembangan dan pelatihan aplikasi.
Dalam pelaksanaan teknisnya, tim pengembang SIMASMUH bersama Lembaga Pembinaan Masjid (LPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah telah melakukan serangkaian kegiatan. Mereka telah melakukan sosialisasi hingga pelatihan penggunaan aplikasi bagi para admin masjid di tingkat daerah. Terkini, pada Senin, 17 Juni 2025, dilaksanakan pertemuan monitoring via Zoom yang diikuti lebih dari 40 peserta dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Tengah.
Dr. Ibnu Hasan, Ketua PWM Jawa Tengah bidang Pembinaan Masjid, menyambut positif inisiatif pengembangan SIMASMUH. Ia menegaskan bahwa diharapkan Jawa Tengah menjadi pilot proyek nasional untuk penyelesaian input data masjid yang dikelola Muhammadiyah, sehingga dapat menjadi model atau contoh bagi wilayah lain di Indonesia.
“Input data SIMASMUH perlu segera diselesaikan agar data masjid di Jawa Tengah cepat lengkap. Ini sangat penting untuk membantu LPCRPM PP Muhammadiyah dalam mendapatkan data masjid secara menyeluruh dan terkini,” ujar Ibnu Hasan.
Ia juga menambahkan bahwa data masjid yang masuk ke dalam SIMASMUH nantinya dapat diintegrasikan atau terkoneksi dengan berbagai aplikasi lain yang dikelola oleh persyarikatan Muhammadiyah, sehingga mendukung upaya digitalisasi tata kelola masjid yang lebih modern dan efisien.
Dengan semangat kolaborasi antara perguruan tinggi dan persyarikatan, SIMASMUH diharapkan mampu menjadi landasan data yang kuat untuk mendukung kebijakan peningkatan kuantitas dan kualitas masjid Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait