Pada 1988, Nestlé Indonesia membangun pabrik baru di Kejayan, Pasuruan. Untuk itu, mitra koperasi susu segar mulai mengirimkan pasokan susu segar ke Pabrik Kejayan.
“Pabrik Kejayan diperuntukkan untuk menghasilkan beberapa produk-produk susu. Tentunya, kami memerlukan bahan baku susu segar yang kami perolah secara lokal dari mitra kami, para peternak sapi perah yang berada di Jawa Timur.” kata Imelda Mayasari, Nestlé Indonesia Factory Manager.
“Dengan menggunakan sumber daya lokal, kami dapat memastikan kualitas dan kesegaran tertinggi untuk produk kami sekaligus mendukung penghidupan para peternak sapi perah di Jawa Timur. Hal ini semakin memperkuat rantai pasokan dan memastikan aliran bahan baku berkualitas tinggi yang stabil,” katanya.
Dedikasi perusahaan dalam pemberdayaan peternakan sapi perah rakyat di Jawa Timur semakin berkembang dengan dirubahnya nama Agriservice tim menjadi Milk Procurement and Dairy Development (MPDD) pada 2007. Berfokus pada wilayah unit khusus ini bekerja sama dengan koperasi dan peternak rakyat, memberikan dukungan dan bimbingan secara komprehensif.
Saat ini, tim MPDD telah mendampingi lebih dari 15.000 peternak sapi perah di Jawa Timur, dengan serangkaian program antara lain pelatihan praktik peternakan sapi perah yang baik dan berkelanjutan, pengoptimalan produktivitas dan kualitas, serta dorongan untuk menjalankan bisnis yang lebih ramah lingkungan. Bantuan dan pelatihan ini sejalan dengan misi jangka panjang Nestlé untuk mendukung dan mempercepat transisi menuju sistem pangan regeneratif, yang tidak hanya melindungi tetapi juga memulihkan lingkungan untuk generasi masa depan.
Head of Milk Procurement & Dairy Development PT Nestlé Indonesia Ida Royani mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mendorong peningkatan peternakan sapi perah di Jawa Timur sekaligus membangun masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat. Apabila pada awal kerja sama, kami fokus untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas susu perah.
Editor : AW Wibowo