Inisiatif terbaru yang diluncurkan pada tahun 2021 berfokus pada pertanian regeneratif. Sebuah pendekatan holistik yang memprioritaskan praktik peternakan berkelanjutan. Melalui kerja sama yang erat dengan para peternak untuk menerapkan metode-metode ini, Nestlé Indonesia tidak hanya meningkatkan kualitas dan hasil susu tetapi juga mengembangkan industri susu yang lebih sadar lingkungan sehingga memberikan manfaat bagi
komunitas peternak dan ekosistem yang lebih luas. Memperluas jangkauannya, Nestlé juga menjalin kerja sama dengan para peternak sapi perah rakyat di Jawa Tengah. Adapun hasil susu segar yang dihasilkan para peternak akan diserap oleh pabrik terbaru Nestlé Indonesia yang berada di Batang, Jawa Tengah. Dalam proses perjalanan pemberdayaan para peternak sapi perah di Jawa Timur, terdapat berbagai isu dan tantangan yang dihadapi.
Pada awal 2022, muncul wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang turut menyerang sapi-sapi di Indonesia. Nestlé Indonesia mengambil langkah untuk mendukung pemerintah Jawa Timur menanggulangi penyebaran wabah tersebut, antara lain pengadaan program vaksinasi bagi mitra peternak sapi perah di Jawa Timur, sekaligus pendistribusian bantuan sebesar Rp7,7 miliar kepada peternak sapi perah, termasuk 35 mitra koperasi, dalam bentuk obat-obatan, vitamin, disinfektan, dan pakan tambahan dari bulan Juni hingga September.
Masih dalam suasana memperingati Hari Susu Sedunia pada 1 Juni, kolaborasi berkelanjutan Nestlé dengan peternakan sapi perah rakyat di Jawa Timur diharapkan mampu berkontribusi untuk peningkatkan perekonomian Jawa Timur, khususnya melalui peningkatan komoditas susu sapi perah. Didorong oleh dedikasi dalam menciptakan hubungan kerja yang saling mendukung antara pemasok bahan baku, produsen dan konsumen susu di Indonesia, upaya Nestlé Indonesia dalam menjadi pelopor pertanian berkelanjutan dan pengembangan masyarakat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain, memastikan masa depan yang lebih cerah bagi sektor susu di Jawa Timur dan wilayah sekitarnya.
Perlu diketahui, agribisnis sapi perah di Jawa Timur berawal dari usaha keluarga sejak masa kolonial, ketika sapi perah jenis Friesian Holstein (FH) diimpor dari Belanda. Kemudian sejak 1970, agribisnis ini berkembang menjadi usaha swasta skala menengah, meskipun hanya terdapat di beberapa wilayah tertentu.
Seiring dengan perkembangan waktu, saat ini Jawa Timur menjadi produsen susu sapi terbesar di Indonesia, dan telah berkontribusi signifikan terhadap industri susu sapi nasional. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), provinsi Jawa Timur mencatat produksi susu sapi tahunan sebesar 456,34 ribu ton pada tahun 2021, memperkuat posisinya sebagai produsen susu sapi terbesar secara nasional.
Editor : AW Wibowo