Kelompok Seni Jathilan Kridho Manggolo Gelar Buka Puasa dan Do'a Bersama

Bayu Arsita Mandreana
Paguyuban Seni Jathilan Kridho Manggolo Gelar Do'a dan Buka Puasa Bersama, Senin (27/3/2023).

SLEMAN, iNewsSleman.id - Kelompok Seni Jathilan Kridho Manggolo gelar Tasyakuran dan Buka Puasa bersama. Acara itu digelar sebagai wujud syukur atas kekompakan kelompok seni itu serta doa bersama demi kemajuan tim.

Acara itu digelar di sebuah warung makan yang berada dekat Candi Gebang, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Sleman, Senin (27/3/2023).

Dalam sambutannya, Yuli sebagai Ketua Paguyuban kelompok seni Jathilan Kridho Manggolo mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota. Menurutnya, perjalanan tahun awal kelompok jathilan Kridho Manggolo tidak akan berhasil tanpa dukungan dari seluruh anggota paguyuban dan pemuda pemudi Padukuhan Gebang.

"Ini Jathilan kita sendiri yang kita mulai dari nol (dari awal). Mari kita jaga kekompakan kita, kerjasama kita dan rasa memiliki yang lebih lagi, demi menjaga seni budaya Jathilan dan bisa tampil yang lebih bagus lagi," ujar Yuli.

Menurut Yuli, dengan kekompakan, kesolidan, dan rasa memiliki yang lebih, maka kolaborasi antara pemain musik dan penari Jathilan akan lebih menjiwai dan menghidupkan intuisi seni pribadi secara mandiri.

Hal itu, akan berpengaruh pada penampilan musik dan tari yang lebih hidup atau luwes dan lebih menarik.

Dalam acara yang juga dihadiri oleh sesepuh padukuhan gebang itu, Yuli juga mengucap terima kasih kepada para sesepuh yang sudah banyak membantu dari mulai persiapan hingga pentas dan selesai pentas selama 1 tahun ini.

Yuli menyatakan Jathilan Krido Manggolo tetap membutuhkan dukungan dan restu untuk kemajuan bersama pemuda-pemudi gebang yang tergabung dalam paguyuban kelompok seni Jathilan itu.

Sebagai informasi, Jathilan merupakan salah satu seni kerakyatan, yang hidup dan tumbuh serta berkembang pada komunitas masyarakat kawasan pedesaan.

Secara bentuk, kesenian Jathilan merupakan tari kuda-kudaan menampilkan seorang penari yang mengempit anyaman bambu atau kulit yang berbentuk kuda dengan gerakan menirukan gerak gerik kuda atau penunggang kuda.

Gerakan penunggang kuda dalam Jathilan itu sesuai dengan suara musik yang dibawakan oleh kelompok musik.

Menurut Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kesenian jathilan ini identik dengan kuda sebagai objek sajian.

Kuda telah memberikan inspirasi, mulai dari gerak tari hingga makna dibalik tari seni kerakyatan tersebut.

Secara epistimologi, berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, istilah jathilan berasal dari istilah bahasa jawa, yakni 'njathil', yang berarti meloncat-loncat menyerupai gerak-gerik kuda.

Dari gerak yang pada awalnya bebas tak teratur, kemudian ditata sedemikian rupa menjadi sebuah gerak yang lebih menarik untuk dilihat sebagai tari penggambaran kuda yang berjingkrak-jingkrak menirukan gerak kuda.

Editor : Bayu Arsita

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network