SLEMAN, iNewsSleman.id - Isu kemiskinan belakangan kembali muncul di ruang publik. Polemik angka kemiskinan tak terelakkan sebagai indikator penting dalam kesejahteraan warga Sleman.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan jika angka kemiskinan di Sleman saat ini ada di angka 7,9 persen dari seluruh penduduk Sleman.
Ia sebagai Bupati, menyatakan akan terus berupaya menurunkan angka kemiskinan yang ada di Sleman.
"Saya akan berupaya berantas kemiskinan di Sleman ini," ujarnya, Kamis (18/5/2023) siang.
Ia menyatakan jika warga Sleman merupakan masyarakat yang baik dalam hal kebersamaan dan dalam hal gotong royong bersama-sama membantu segala sesuatu.
Dengan kondisi itu, Kustini menyatakan Pemerintah Kabupaten Sleman akan selalu menyambut baik dan akan terus berupaya untuk memperkecil atau bahkan menghilangkan angka kemiskinan di Sleman.
Sebagai informasi, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Sleman beberapa waktu lalu menyatakan sudah menyiapkan strategi penanganan program pengentasan kemiskinan di Sleman.
Hingga akhirnya muncul konsep penanggulangan kemiskinan integratif, baik jangka pendek atau jangka panjang. Artinya, TKPKD tidak hanya bertumpu pada program dengan anggaran APBD atau APBN saja.
Ada empat sektor yang saat ini diskema menjadi program pengentasan kemiskinan di Sleman.
Pertama, peningkatan kualitas UMKM. Semua kategori UMKM di Sleman diupayakan harus lebih cepat naik kelas, mampu merambah pasar digital berdaya-saing tinggi.
Kedua, sektor pertanian. Tim penangulangan kemiskinan Sleman akan mengkonsolidasi petani melakukan langkah produksi inovatif.
Ketiga, sektor pariwisata. Sleman sebagai wilayah dengan tujuan wisata cukup besar diintegrasikan sebagai pasar produksi.
Keempat, bantuan beasiswa kuliah bagi keluarga miskin. Tim penanggulangan kemiskinan bekerjasama dengan universitas menciptakan link and match dunia pendidikan dan dunia kerja, berupa dukungan beasiswa kuliah.
Program beasiswa tersebut bersifat jangka panjang dalam kerangka pengentasan kemiskinan.
Program-program itu akan dilakukan dengan harapan bisa memutus mata rantai keluarga miskin.
Selain itu, sebagai program jangka pendek, tim penanggulangan kemiskinan mendorong peningkatan bantuan tunai atau jaminan sosial yang sudah ada.
Editor : Bayu Arsita
Artikel Terkait