Lebih hebat lagi, Rizqi juga menyabet predikat sebagai mahasiswa yang lulus tercepat jenjang sarjana karena dapat menyelesaikan kuliah hanya dalam waktu 3,5 tahun.
Ketika ditanya bagaimana proses belajarnya sehingga mendapat IPK tinggi, Rizqi mengatakan bahwa proses belajar yang diterapkan dalam perkuliahan itu menggunakan target pada setiap tahunnya dan tentu saja dijalani dengan management waktu yang baik.
Tahun pertama Rizqi beradaptasi menyesuaikan dengan lingkungan perkuliahan terkait dengan proses perkuliahan, gaya belajar, pertemanan, dan organisasi mahasiswa.
Tahun kedua dan ketiga ia mulai mengikuti organisasi di dalam dan di luar kampus. Rizqi aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM KM UNY dan Keluarga Muslim Ilmu Pendidikan. Di luar kampus aktif di Komunitas Mengajar Kaki Gunung Merapi (Kagem) Jogja.
Warga Gunungpring Muntilan Magelang itu memaparkan, target dapat melatihnya menjadi orang yang tidak cepat puas dan terus belajar. Karena dengan target kehidupan perkuliahan menjadi tertata dengan baik.
Selain target, melihat peluang-peluang yang dapat menguntungan menjadi hal yang penting.
Karena jika berhasil memanfaatkan peluang tersebut akan dapat mempermudah jalan selanjutnya. Rizqi juga aktif pada kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 2.
“Memang pada pelaksanaanya berat karena saya harus melaksanakan 2 tanggung jawab sekaligus yaitu untuk menjalani proses perkuliahan dan untuk melaksanaan program Kampus Mengajar tersebut,” kata Rizqi.
Akan tetapi, hal-hal baik lain datang setelah ia mengikuti Kampus Mengajar seperti pengalaman, relasi dengan sekolah/guru/murid atau sesama mahasiswa, insentif, serta konversi KKN dan PK.
“Jadi saya menganggap bahwa salah satu hal yang sangat mempermudah saya dalam tahun terakhir perkuliahan adalah benefit dari Kampus Mengajar Angkatan 2 tersebut,” tutupnya.
Editor : Bayu Arsita
Artikel Terkait