Potensi atau kemungkinan adanya pelanggaran pemilu itulah yang menjadi sebuah tantangan yang perlu kita hadapi bersama. Disinilah peran media massa diperlukan sebagai media pengawas dan pengontrol pemilu agar pemilu dapat dilaksanakan secara sukses seperti yang diharapkan.
Peran media massa dalam pengawasan Pemilu
Media massa memiliki peran yang sangat besar dalam menjalankan peran pengawasan pemilu. Mulai dari Komunikasi saat tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan hingga berakhirnya pemilu difasilitasi oleh media massa.
Informasi-informasi yang bebas dan terbuka berdasarkan data dan fakta aktual yang disajikan media massa akan menghasilkan Pemilu sesuai dengan amanat bangsa ini.
Secara faktual, media massa yang eksis hingga hari ini memberikan dampak yang begitu beragam. Popularitas suatu media memberikan efek fenomenal dalam penyampaian berita kepada warga masyarakat.
Kejujuran media massa dalam memberikan informasi merupakan salah satu kunci keberhasilan pemilu. Bagaimana tidak, ketika media massa menyajikan informasi faktual dan jujur ke muka publik, hal-hal yang tersembunyi akan terungkap dan menjadi sebuah penilaian bagi publik itu sendiri.
Media massa harus mengambil sikap independen dalam menyajikan berita seputar pemilu sebab segala jenis sajian pemilu melalui media massa adalah konsumsi publik yang begitu mudah membentuk opini masyarakat.
Dalam ranah kepemiluan, peran pengawasan publik oleh media massa dapat dilakukan dengan adanya penyajian berita-berita terkini tentang situasi politik daerah yang terus berkembang dan berdampak serta membawa harapan bagi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan warga masyarakat.
Penyajian berita mengenai peta politik dan perkembangan politik disajikan secara jujur, terang dan lugas. Begitu juga informasi yang berkaitan dengan edukasi dan pengawasan kepemiluan harus menjadi prioritas sebuah media massa.
Keberanian media massa dalam melaporkan pelanggaran pemilu akan diuji pada tahun politik ini.
Proses pemilu sudah mulai dilangsungkan. Media massa akan mengambil sikap objektif dalam melaporkan berita-berita, dan hal itu akan menyebabkan kepentingan oknum pelanggar yang terhalang oleh pemberitaan media massa yang menjalankan tugasnya sesuai dengan amanat UU Pers.
Meskipun hal itu menjadi sebuah tantangan yang sulit, namun tetap akan berjalan dengan natural dan apa adanya, sebab dengan adanya sajian informasi yang jujur dan terbuka seperti itu, warga akan mengetahui situasi dan peta perpolitikan, sehingga akan dapat memilih siapa yang layak dan bagaimana idealnya pemilu dijalankan.
Editor : Bayu Arsita
Artikel Terkait