SLEMAN.iNewsSleman.id - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, me-launching Omah Jadah Kaliurang pada Minggu (25/6) yang berlokasi di Telogo Putri, Kaliurang. Omah Jadah Kaliurang ini merupakan rumah produksi sekaligus wisata edukasi yang diharapkan mampu meningkatkan kemandirian dan daya saing jajanan jadah tempe di pasaran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk serta meningkatkan pemasaran jadah tempe sebagai kudapan khas Sleman.
Dikatakan oleh Kustini dalam pidatonya bahwa hal ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Sleman untuk terus mendorong potensi yang ada di setiap wilayah di Kabupaten Sleman. Menurut Kustini, jadah tempe yang merupakan kuliner khas yang ada di Kaliurang ini perlu untuk terus dikembangkan dan dioptimalkan. Sehingga diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke wilayah Sleman serta dapat membawa pengaruh positif bagi kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
“Maka transformasi dari pelaku usaha jadah tempe yang senior kepada generasi penerus yang lebih junior harus terus dilakukan serta ditingkatkan kualitas produksi dan pemasarannya,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa untuk mengembangan jadah tempe sebagai magnet pariwisata di sleman diperlukan kerjasama dari berbagai pihak terkait, baik Dinas Pariwisata Sleman, perhotelan, hingga lembaga pendidikan. Selain itu, di zaman yang serba elektronik ini, maka strategi dan metode pemasaran juga perlu menyesuaikan dengan trend yang terus berkembang.
“Kalau kita pengen maju, memang zamannya sudah beda, yaitu dengan teknologi. Begitu juga pembayarannya tidak perlu dengan cash, tapi bisa dengan qris atau aplikasi lainnya,” jelas Kustini.
Sementara RR. Mae Rusmi Suryaningsih selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman meyebutkan anggota sentra jadah tempe yang ada di Kaliurang ini sebelumnya telah mendapatkan berbagai pelatihan. Diantaranya yakni pelatihan cara produksi Jadah Tempe yang baik dan benar, inovasi produk olahan jadah tempe dan turuanannya, manajemen pemasaran, serta strategi mendatangkan konsumen. Dengan begitu diharapkan Jadah Tempe ini nantinya dapat bersaing di pasaran, baik di wilayah Sleman bahkan hingga internasional.
“Kalau belum beli jadah tempe, belum ke Kaliurang. Nah, bagaimana ini nanti kita kolaborasi dengan berbagai pihak,” sebutnya.
Ketua Sentra jadah tempe Kaliurang, Bejo Wiryanto, menjelaskan bahwa saat ini anggota sentra Jadah Tempe yang ada di Kaliurang ini bejumlah 80 orang. Dari jumlah tersebut didominasi perempuan dan lansia. Maka dengan adanya Omah Jadah Kaliurang ini diharapkan mampu menarik minat para generasi muda, sehingga makanan khas Kaliurang ini dapat lestari dan berkembang lagi.
Di Omah Jadah Kaliurang ini terdapat pengolahan Jadah Tempe dengan metode tradisional dan modern. Selain produk Jadah Tempe konvensional, ada juga produk olahan sushi jadah temped an jadah tempe frozen.
Editor : Fitriyani
Artikel Terkait