Peluang Baru! Permintaan Buah Durian Melonjak 4 Kali Lipat

Bayu Arsita Mandreana
Buah Durian. Permintaan Glogal Terhadap Buah Durian ini Melonjak 4 Kali Lipat, Potensi Baru dalam Usaha Perkebunan. (Foto: Doc iNews).

YOGYAKARTA, iNewsSleman.id - Buah Durian Memiliki banyak julukan, mulai dari buah paling bau hingga sebutan sebagai rajanya buah. Dikutip dari perkembangan grafik penjualan, produksi dan ekspor, Buah Durian di masa mendatang berpeluang menjadi primadona ekspor baru dari Asia Tenggara. 

Menurut laporan HSBC, permintaan global buah berbau tajam tersebut melonjak 400% dari tahun ke tahun.

Meroketnya permintaan durian sebagian besar didukung oleh China yang tengah "tergila-gila" pada buah ini.

"Melawan tren global, permintaan durian melonjak 400% tahun-ke-tahun yang disebabkan oleh kegilaan di China," ungkap sebuah laporan HSBC, seperti dikutip dari CNBC, Rabu (20/9/2023).

Ekonom ASEAN HSBC Aris Dacanay dalam laporannya mengatakan, selama dua tahun terakhir, China mengimpor durian senilai USD6 miliar atau sekira Rp90 triliun (kurs Rp15.000/USD) - yang merupakan 91% dari permintaan global.

Melonjaknya permintaan durian tersebut sebagian besar terkonsentrasi di China. Konsumen di negara itu tidak melihat Durian hanya sebagai buah, melainkan juga sebagai hadiah yang memamerkan kekayaan si pemberi.

Selain itu, di China menjadi hal yang lumrah untuk memasukkan durian sebagai bagian dari hadiah adat kepada teman dan kerabat saat pertunangan.

Menurut data dari HSBC, meskipun lonjakan permintaan durian di China dimulai pada awal tahun 2017, permintaan tersebut baru melesat pada akhir tahun 2022. Raja buah-buahan ini dijual dengan harga lebih dari USD10/kg atau sekitar Rp150.000 di China, dibandingkan dengan rata-rata sekitar USD6/kg atau Rp90.000/kg di negara-negara Asia Tenggara.

Pemasok utama durian sejauh ini adalah negara-negara ASEAN, yang menyumbang 90% ekspor durian dunia pada tahun 2022.

Tercatat, Thailand menyumbang 99% dari total ekspor durian di 10 negara blok Asia Tenggara yang terdiri dari Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

"Apakah durian akan menjadi karet baru? Mungkin suatu hari nanti, memberi durian kepada ibu mertua akan menjadi tradisi dunia. Hanya waktu yang akan menjawabnya," kata Dacanay lagi.

Yang pasti, lonjakan permintaan durian juga membawa peluang bagi negara-negara Asia Tenggara lainnya, tidak hanya Thailand.

Pasar China yang begitu besar memberi banyak ruang bagi negara-negara ASEAN lainnya untuk ikut serta dan bersaing untuk memasok durian.

Kesepakatan perdagangan bebas Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional, yang mencakup blok ASEAN selain China, Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Selandia Baru, juga memungkinkan para peserta memiliki akses yang lebih bebas dan setara ke pasar China.

"Ada peluang besar, pasar durian masih semakin besar seiring dengan semangat negara-negara lain di ASEAN untuk bersaing melawan dominasi Thailand atas raja buah-buahan ini," imbuh Dacanay.

Editor : Bayu Arsita

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network