SLEMAN, iNewsSleman.id - Danrem 072 Pamungkas Brigjen TNI Joko Purnomo hadiri upacara pembukaan Latihan Kebencanaan ADMM-Plus EWG on HADR TTX & FTX, bertempat di Lapangan Dirgantara Akademi Angkatan Udara (AAU) Sendangtirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Senin, (16/10/2023).
Upacara tersebut diikuti oleh 347 orang personil gabungan TNI-Polri dan Perwakilan Delegasi Asing (Delegasi dari Negara ASEAN dan Negara Mitra Wicara), sedangkan bertindak selaku Inspektur Upacara Sekjen Kementrian Pertahanan RI Marsdya TNI Donny Ermawan dan Ketua Delegasi India Vice Adm Sanjay Vatsayan.
Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan dalam amanatnya menyampaikan kebutuhan akan operasi HADR yang terkoordinasi dengan baik di antara negara-negara ADMM-Plus sangat penting karena tingginya kerentanan Asia Tenggara terhadap bencana alam.
Wilayah ini rentan terhadap gempa bumi, aktivitas gunung berapi, tsunami, angin topan, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, kekeringan dan tantangan lingkungan lainnya.
Indonesia khususnya Yogyakarta pernah mengalami berbagai bencana alam.
"Dengan mempertimbangkan hal ini, dan akumulasi pengalaman kami dalam menghadapi bencana ini telah mendorong Negara-negara Anggota ASEAN untuk membentuk cara baru ke depan dalam meningkatkan kerjasama penanganan bencana dan tanggap darurat bersama," ujar Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan.
Ia juga mengatakan jika dalam hal ini, sangat penting bagi ASEAN untuk membina kemitraan dan kerja sama dengan Negara-negara Plus sebagai mitra dialog ASEAN yang diyakini akan memberikan manfaat bagi efektivitas setiap inisiatif yang dilakukan.
"ASEAN telah mengadopsi SOP untuk manajemen bencana. Yaitu, Prosedur Operasi Standar untuk Pengaturan Siaga Regional dan Koordinasi Operasi Bantuan Bencana Bersama dan Tanggap Darurat atau SASOP versi 3 yang dirilis pada Februari 2022, SOP Pusat Koordinasi Multi Nasional/MNCC kini menjadi lampiran Bab 6 SASOP dan Militer ASEAN Siap SOP Grup/AMRG yang diadopsi pada tahun 2020 berfungsi sebagai prinsip-prinsip panduan untuk operasi bencana di negara-negara yang terkena dampak ASEAN. Aspirasi kami terhadap SOP ini harus dianut oleh Negara-negara Plus," tambahnya.
Sebagai ketua bersama ADMM-Plus EWG mengenai HADR, Indonesia dan India bertujuan untuk mendorong interoperabilitas HADR di antara negara-negara ADMM-Plus, memberdayakan entitas ASEAN dan regional untuk meningkatkan upaya HADR, dan mengembangkan strategi komprehensif untuk perencanaan, kesadaran dan peringatan dini dan pemulihan holistik bagi para korban yang terkena dampak, khususnya di tengah pandemi.
Untuk mencapai tujuan ini, Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan menyatakan telah mempersiapkan kegiatan TTX dan FTX yang akan dipraktikkan untuk memastikan respons bencana yang cepat dan efektif, sehingga meminimalkan dampak terhadap masyarakat yang terkena dampak dan meningkatkan stabilitas dan ketahanan regional.
"Upaya-upaya ini juga dipandu oleh Perjanjian ASEAN tentang Manajemen Bencana dan Tanggap Darurat (AADMER) serta perjanjian dan mekanisme lain yang relevan," imbuhnya.
Selesai upacara dilanjutkan acara tambahan diantaranya, Demonstrasi Tim Medis dalam pertolongan korban akibat Bencana Alam dari Delegasi Jepang, Penampilan tari tradisional dari Delegasi Indonesia dan Peninjauan kesiapan personel dan perlengkapan Penanggulangan Bencana Alam.
Adapun Latihan Kebencanaan ADMM-Plus EWG on HADR TTX & FTX akan dilaksanakan selama 5 hari mulai tanggal 16 hingga 20 Oktober 2023 dengan lokasi di wilayah Yogyakarta yaitu di Akademi Angkatan Udara (AAU) Sendangtirto, Berbah, Sleman dan Pantai Depok, Kretek, Bantul.
Editor : Bayu Arsita
Artikel Terkait