Hal itu berdasarkan dari prediksi elektabilitas dan ketersediaan jumlah kursi partai politik DPRD Jawa Tengah.
"Jadi sangat mungkin di Pilkada Jawa Tengah nanti akan diikuti oleh tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur," tuturnya.
Joko menjelaskan, jika simulasi tiga pasangan diambil dari skor tiga tokoh yang menempati urutan tiga besar tokoh potensial untuk diusung sebagai calon gubernur. Sedangkan skor urutan nomor empat hingga tinggi memiliki potensi untuk dipasangkan sebagai calon wakil gubernur.
Dikatakannya, sistem skor elektabilitas dapat dijadikan pertimbangan logis dalam menangkap aspirasi publik melalui survei elektabilitas pasangan dalam menentukan pilihannya berdasarkan ketersediaan tokoh dengan pengelompokan kursi partai politik di Jawa Tengah.
"Kalau mau konsisten dalam pengambilan sampel calon gubernur-wakil gubernur, ya harus relevan dengan jumlah kursi partai politik yang ada. Dari hitung-hitungan komposisi kursi partai politik ya kita harus menghadirkan maksimal sampel maksimal tiga pasangan," katanya.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait