Kapolda mnegajak semua elemen di masyarakat untuk menjaga suasana damai yang ada. Pilkada 2024 harus bisa berjalan damai agar mampu menghasilkan pemimpin yang amankan.
“Keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi modal berharga bagi Yogyakarta yang menyandang predikat kota pelajar dan kota pariwisata,” ujarnya.
Selain Kapolda ada beberapa nara sumber dalam diskusi ini, pengajar Arizona State University, Amerika Serikat, Peter Suwarno, serta pengajar Filsafat Keilahian UGM, Leonard Chrusostomos Epafras.
Diskusi ini dihadiri perwakilan pimpinan gereja Kristen, pendeta, romo, pastor, gembala, perwakilan gereja Katolik, pemimpin umat Islam, Hindu, Buddha, Konghucu, pejabat Forkominda dan aktivis sosial.
Ketua Panitia Diskusi Panel, Joko Pamungkas, mengatakan diskusi ini dihadiri lebih dari 400 undangan. Awalnya acara ini hanya untuk kalangan Gereja Kristen DIY, namun akhirnya diperluas dan melibatkan tokoh lintas agama.
"Semua punya peran besar dalam menjaga kerukunan pasca Pemilu, semoga ketegangan tidak meningkat pada Pilkada November 2024 nanti," katanya.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait