Wujudkan Indonesia Emas 2045, Kejari Kulonprogo Gelar Vaksinasi Polio

Kuntadi
Kajari Kulonprogo Anton Rudiyanto menetaskan vaksin polio pada anak pada PIN Polio di Kejari Kulonprogo, Kamis (15/8/2024). (foto: kuntadi)

KULONPROGO, iNewssleman.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kulonprogo menggelar vaksinasi Polio dan pemberian makanan tambahan bagi anak-anak untuk mencegah stunting. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan kejaksaan terhadap program pemerintah mewujudkan Generasi Emas pada 2045. 

Vaksinasi yang dilaksanakan di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Wates, Kamis (15/8/2024) ini menjadi salah satu rangkaian Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio . Kegiatan ini digelar bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kulonprogo dan Puskesmas Pengasih II. 

“Vaksinasi hari ini diikuti sekitar 100 anak-anak,” kata Kepala Kejaksaan Kulonprogo Anton Rudiyanto, didampingi Kasi Intel Kejari Kulonprogo Awan Prastyo Luhur. 

Menurut dia, vaksinasi ini sangat penting untuk mempersiapkan terwujudnya Indonesia Emas pada 2045 mendatang. Anak-anak yang divaksin ini akan menjadi aset bangsa yang di tahun 2045. Mereka dipersiapkan menjadi generasi yang tangguh untuk mmebangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik. 

Selain vaksinasi Polio, Kejaksaan Negeri Kulonprogo juga memberikan bingkisan berupa sembako dan makanan bergizi untuk mencegah anak-anak dari stunting. 

“Kami siap berperan aktif dalam mendukung semua program pemerintah. Harapannya semua bisa berjalan lancar dan tidak ada permasalahan hukum,” katanya.  

Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo, Sri Budi Utami mengapresiasi program imunisai Polio yang diselenggarakan Kejari Kulonprogo. Saat ini program imunisasi sudah memasuki putaran kedua. 

Pos PIN kami bawa ke sini dan baru di sini (Kejaksaan Negeri Kulonprogo) yang menggelar vaksinasi Polio,” katanya. 

Pada putaran pertama sudah menyasar 41.000 anak atau sekitar 97 persen dari target. Program yang masif ini banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk ikut menyukseskan. 
  
“Kami yakin capaian di Kulonprogo akan semakin baik,”  katanya. 

Terkait stunting, dinas terus berupaya untuk menurunkan angka ini. Saat ini masih ada 9,41 persen anak yang mengalami stunting. 

“Kita terus mengumpulkan datanya, untuk melakukan intervensi penanganan. Kalau kurang asupan gizi ya kita beri makanan tambahan, kalau orang tuanya yang kurang telaten, mereka yang kami motivasi” katanya. 

Editor : Wisnu Aji

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network