SLEMAN, iNewssleman.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil melakukan hilirisasi inovasi varietas padi Gadjah Mada Gogo Rancah 7 (Gamagora) menjadi produk Beras Premium Presokazi. Beras ini memiliki kandungan zat besi (FE) dan Seng (ZN) yang diperlukan untuk anak dan ibu hamil untuk mencegah stunting.
Kepala Pusat Inovasi Agroteknologi UGM Prof Taryono mengatakan, inovasi ini ditujukan untuk mengatasi permasalahan kekurangan gizi, khususnya zat besi dan seng pada anak dan ibu hamil. Tim peneliti pangan Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian UGM bekerja sama dengan pihak swasta kemudian meneliti beras ini setelah melihat nilai strategis. Varietas padi Gamagora 7 mulanya ditujukan untuk mengatasi masalah perubahan iklim yang mempengaruhi hasil panen petani.
“Gamagora 7 secara kebetulan menghasilkan beras bermutu tinggi yang pulen dan kaya protein,” katanya, Jumat (27/12/2024).
Riset dilakukan di lahan masyarakat kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Penggunaan bahan pembenah tanah pupuk super cerdas yang berasal dari limbah pertanian mampu meningkatkan kandungan zat besi dan seng. Dari sinilah kemudian dicetuskan ide untuk membuat produk beras premium Presokazi.
Menurutnya, proses hilirisasi riset hingga mampu menjadi produk komersial tidaklah mudah. Butuh biaya produksi tambahan yang tinggi dalam proses pembenahan tanah, menanam, hingga panen. Pengembangan racikan bahan pembenah pupuk SSF juga memakan biaya yang tidak sedikit. Ditambah lagi tantangan dari minat para petani untuk menanam padi Gamagora 7 yang masih terbilang baru dan belum familiar di masyarakat.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait