“Bagaimana tidak, terdapat lebih dari 80 persen Kartu Tanda Penduduk (KTP) berasal dari desa,” lanjutnya.
Hardika Dwi yang juga dosen Pendidikan Teknik Informatika (PTI) UMS percaya bahwa peran pemuda menjadi salah satu pilar dalam mendorong lahirnya “local heroes” bagi pengembangan desa yang berkompetensi global.
“Berangkat dari keresahan, yang mana banyak sarjana dari desa yang tidak kembali untuk membangun desa. Anak-anak muda yang saya temui di luar negeri dan di beberapa wilayah Indonesia itu memiliki potensi yang luar biasa. Saya rasa akan lebih bagus lagi jika mereka memiliki pemahaman akar rumput yang baik sekali,” ucap Hardika.
Ketua Panitia Lokal KKN-MAs, Prof Kuswaji Dwi Priyono, M.Si menjelaskan, penerjunan 1.310 mahasiswa ke dua kabupaten, yakni Karanganyar dan Sukoharjo bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mengurangi angka stunting dan meningkatkan UMKM dengan mendalami potensi lokal.
“148 desa sebenarnya kan ada masalah terkait dengan stunting. Harapannya angka stunting dari desa-desa tersebut menurun, dan UMKM unggul berkat adik-adik mahasiswa ini,” kata Kuswaji.
Prof Dr Suwarno, M.Si selaku Ketua Panitia Pusat KKNMAs, mengucapkan banyak terima kasih kepada UMS selaku tuan rumah penyelenggara. Adapun iuaran yang dihasilkan oleh mahasiswa selama melakukan pengabdian berupa artikel ilmiah, kemudian dapat dipublikasikan.
“Selain jurnal, kemarin di Sukoharjo ini ada buku yang dituliskan oleh mahasiswa, dan buku ini lebih bisa bernilai kalau diterbitkan dan memiliki hak cipta,” kata Suwarno.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait