SOLO, iNewsSleman.id – Universitas Sebelas Maret (UNS) mendorong pemanfaatan limbah jahe dari produksi jahe instan di Desa Genengan, Kabupaten Karanganyar. Produk bernilai jual ini merupakan kolaborasi dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Arum.
Minyak atsiri jahe atau ginger oil jadi produk unggulan yang dibuat Tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Keluarga Mahasiswa Agribisnis Pertanian (Kamagrista) UNS Solo. Jahe adalah salah satu rimpang yang dibudidayakan oleh masyarakat Desa Genengan.
Jahe memiliki banyak manfaat dan dapat dibuat dalam berbagai jenis produk. Terdapat tiga jenis jahe yang berbeda, yaitu jahe merah, jahe gajah, dan jahe emprit. Budi daya jahe dengan jenis emprit telah dilakukan oleh KWT Sekar Arum. Mereka mengolah sumber daya ini menjadi produk simplisia jahe dan jahe instan.
Temuan lapangan Tim PPK Ormawa Kamagrista menunjukkan bahwa produk jahe menghasilkan limbah atau ampas yang terbuang sia-sia. Melihat hal tersebut, para Mahasiswa UNS dari Fakultas Pertanian (FP) memberikan solusi. Dengan inovasi teknologi destilasi vakum, mereka turut membantu memaksimalkan pemanfaatan limbah jahe menjadi minyak atsiri jahe (ginger oil).
“Minyak atsiri jahe merupakan minyak aromaterapi yang menghasilkan aroma khas. Produk ini banyak dimanfaatkan untuk membantu mengatasi permasalahan Kesehatan,” kata Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa Kamagrista Listyan Anggraeni melalui siaran pers Humas UNS yang dikutip, Jumat (13/9/2024).
Dikatakannya, jahe dapat diekstrak menjadi minyak atsiri karena mengandung senyawa zingiberene yang dapat menghasilkan aroma khas. Ekstraksi minyak atsiri dapat dilakukan dengan metode destilasi atau penyulingan. Salah satunya dengan menggunakan mesin destilasi vakum.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait