Kaprodi Pendidikan Jasmani, Nur Subekti S.Pd, M.Or mengungkapkan, Ginting termasuk atlet kuda hitam atau bahasanya itu atlet yang tidak diprioritaskan. Lawan yang dikalahkan di final bukan main-main karena atlet juara SEA Games 2023.
“Perjuangan Ginting memang luar biasa, karena dari awal meniti karir mulai dari pekan olahraga mahasiswa sampai ke ASEAN University Games,” kata Nur Subekti.
Diungkapkannya, Ginting mempunyai satu jurus andalan yang susah diantisipasi lawannya, yaitu sabit kirinya atau tendangan kiri. Saat final, lawannya tidak bisa mengantisipasi tendangan kiri dan akhirnya kalah poin.
“Nah dari situ lawannya mulai panik dan akhirnya malah membuat kesalahan sendiri,” tuturnya.
Dia berharap prestasi itu dapat semakin menyakinkan bahwa UMS itu tidak main-main dalam pembinaan prestasi.
“Kami bisa membuktikan bahwa UMS bisa bersaing di kancah nasional sampai internasional,” tegasnya.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait