KULONPROGO, iNewssleman.id - Kapolres Kulonprogo, AKBP Wilson Bugner F Pasaribu, memastikan kondisi keamanan di Kabupaten Kulonprogo cukup kondusif dalam masa kampanye calon bupati dan wakil bupati. Kapolres berharap Pilkada berjalan aman dan lancar sehingga ekonomi tumbuh.
“Saya pastikan wilayah di Kulonprogo kondusif. Semoga Pilkada aman, masyarakat bisa memenuhi kebutuhandan ekonomi tumbuh sehingga penak golek pangan (mudah mencari makan,” kata Kapolrespada Bakti Bhayangkara 2024 Kegiatan Polda DIY, bertajuk “Pilkada Penak Golek Pangan dari Jogja Menjaga Demokrasi Indonesia” ini dilaksanakan di Sangon 2, Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Rabu (9/10/2024).
Kegiatan ini diisi dengan aksi sosial pemberian sembako, pemeriksaan kesehatan dan hiburan oleh Progo Band. Setidaknya ada 700 warga kurang mampu yang mendapatkan bantuan paket sembako. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan gesehatan, gula darah dan juga vaksinasi.
“Kami juga rencanakan akan gelar dropping air bersih, karena wilayah ini mulai kesulitan mendapat air,” katanya.
Baksos ini dihadiri Dirintelkam Polda DIY Kombes Pol Wachyu Tri Budi Sulistiyono, Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Nugroho Ariyanto, KaBid Dokkes Polda DIY AKBP dr Tenang dan sejumlah pejabat di lingkungan Polda DIY dan Polres Kulonprogo.
Menurut Kapolres kegiatan ini menjadi bagian dari cooling system, dengan harapan Pilkada dapat berjalan damai dan aman. Tidak kalah penting ekonomi di Kulonprogo dapat berkembang dengan baik.
“Kami juga menggelar edukasi keselamatan berlalu lintas melibatkan anak-anak,” katanya.
Pada kegiatan ini juga diserahkan bantuan empat kursi roda dan enam alat bantu jalan (kruk) kepada warga disabilitas. Kegiatan diakhiri dengan Deklarasi Pilkada Aman Penak Golek Pangan oleh sleuruh warga yang hadir.
Salah satu Presidium Nasional Forum Politiis MUda Indonesia, Isti Sri Rahayu mengatakan, deklarasi ini untuk mengedukasi masyarakat Kulonprogo terkait pelaksanaan Pilkada 2024. mereka mengajak masyarakat untuk berani menolak politik uang, politik identitas, dan kampanye hitam.
“Masyarakat haris bisa menciptakan suasana aman dan kondusif, mengedepankan literasi digital untuk melawan hoaks selama Pilkada 2024,” katanya.
Menurutnya, praktik politik uang, politik identitas hingga kampanye hitam bisa mencederai demokrasi di Indonesia. Cara-cara seperti itu bisa menumbuhkan perilaku korupsi.
“Pilkada 2024 harus bisa menghasilkan pemimpin publik terbaik yang sanggup menjalankan sistem pemerintahan berkualitas dan inklusif,” katanya.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait