KULONPROGO, iNewssleman.id - Terorisme masih menjadi ancaman nyata bagi bangsa Indonesia. Penyebaran paham radikalisme masih banyak ditemukan yang menyasar perempuan anak dan remaja generasi Z.
“Terorisme masih menjadi ancaman nyata yang menjangkau seluruh masyarakat,” kata Sekretaris Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY, Dewo Isnu Broto Imam Santoso, pada acara Gerakan Muda Bangga Bernegara dan Beragama (Gembira Beragama) di Aula Field Research Center (FRC) UGM, Wates, Kulonprogo, Rabu (6/11/2024).
Menurutnya, jaringan terorisme global, ISIS dan Al Qaeda beserta afiliasinya masih terus menebar ancaman termasuk di Indonesia. Jamaah Islamiyah juga masih melakukan rekruitmen, kajian dan pelatihan untuk penguatan organisasinya di daerah melalui lembaga pendidikan, keagamaan dan kepemudaan.
“Sepanjang 2023 memang tidak ada aksi terorisme, tetapi ada 148 teroris ditangkap yang didominasi kelompok JI dan JAD,” katanya.
Hasil riset BNPT 2023, penyebaran paham radikal terorisme dengan berbungkus pemahaman keagamaan merambah kelompok perempuan, anak dan remaja atau Generasi Z. Kelompok ini masuk secara online dan offline melalui ranah politik ataupun pendekatan sosial. Bahkan ada 2.670 konten digital yang bermuatan intoleransi, radikalisme, ekstrimisme dan terorisme (IRET).
“Kami berharap generasi muda lintas agama memiliki daya imun dan melakukan kontra pemahaman terhadap radikalisme dan terorisme,” katanya.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait