“Dengan mendukung mahasiswa dari beragam latar budaya yang berbeda, ICAC merayakan perbedaan dan mendukung iklim kampus yang inklusif. Dengan menunjukkan pandangan, budaya, dan pendapat yang berbeda ini dapat menjadikan mahasiswa merasa lebih diterima dan dihargai, merawat atmosfer penerimaan positif,” papar Sri Indra Kurnia.
Selain itu, ICAC UMS juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan skill seperti public speaking, penyelesaian masalah, dan komunikasi antarbudaya. Skill ini penting baik untuk akademik maupun untuk pengembangan diri yang dapat menambah kepercayaan diri mahasiswa.
Melalui ICAC UMS, mahasiswa juga dapat mengasah jiwa kepemimpinan mereka dengan ikut serta menjadi panitia, koordinator acara, dan pemimpin projek.
Kepala BKUI UMS Sri Indra Kurnia, S.KM, MPH tampil sebagai presenter pada acara QS Higher Ed Summit: Asia Pasific 2024 di Macau University of Science and Technology, Macau SAR, China. Foto: Ist.
Pada ICAC UMS, lanjut Sri Indra Kurnia, peserta mendapatkan penghargaan dari kompetisi-kompetisi yang telah terselenggara. Penghargaan dan pengakuan ini dapat memotivasi peserta dan mahasiswa secara luas untuk dapat berkontribusi lebih aktif di kampus dan menambah iklim hangat di dunia kampus.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait