Desa Sumberbulu menjadi salah satu contoh desa wisata yang berhasil memberdayakan perempuan dalam pengelolaan dan kelembagaan. Manajer Operasional Desa Sumberbulu, Titin Riyadiningsih mengaku 70 persen penggerak Desa Wisata Sumberbulu adalah perempuan.
“Program desa wisata mampu mengubah kebiasaan ibu-ibu yang semula hanya berkumpul, menjadi lebih produktif dengan aktivitas seperti pengembangan UMKM dan paket wisata,” katanya.
Co-founder Women in Tourism Indonesia, Anindwitya Rizki Monica, mengaku ada beberapa kendala yang sering dihadapi perempuan, mulai dari kapasitas dan akses pelatihan, relasi gender dan kekuasaan, serta keterbatasan akses pembiayaan.
“Perlu ada kolaborasi lintas sektoral untuk mewujudkan pengarusutamaan gender di sektor pariwisata,” ujarnya.
Rizki berharap kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat peran perempuan dalam pengembangan desa wisata. Hal ini pentung dalam mewujudkan pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan responsif terhadap kebutuhan perempuan di Indonesia.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait