Namun, masyarakat ilmiah saat ini sedang gelisah karena maraknya penggunaan AI dalam pembuatan dan penyusunan laporan ilmiah, atau bahkan penggunaannya dalam analisis dan peninjauan karya ilmiah.
"Untuk memanfaatkan AI dan teknologi berbantuan AI secara optimal, perlu dipahami secara mendalam bagaimana AI dikembangkan dan bagaimana AI dapat dan tidak boleh digunakan. Karena produk ini sekarang banyak digunakan di banyak bidang, aplikasinya yang tepat juga harus dirumuskan," terang Masduki.
ISETH 2024 mengundang tiga narasumber, yaitu pertama Prof. Dr. Eng. Wisnu Jatmiko, S.T., M.Kom. dari Universitas Indonesia yang menyampaikan perkembangan dari kecerdasan buatan (AI) "The development of Artificial Intelligent, and Its Applications".
Narasumber kedua Dr. Ir. Bambang Riyanta, S.T., M.T. dari Universitas Siber Muhammadiyah, Yogyakarta, Indonesia yang memaparkan pemanfaatan AI "The optimal Use of Artificial Intelligent in Education, Research and Publication”.
Narasumber ketiga adalah Dr. Satria Abadi dari Sultan Idris Education University, Malaysia yang menerangkan disrupsi dari AI "The Disruption of Artificial Intelligent in The Development of Science and Technology”.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait