Oleh karenanya, upaya peningkatan prasarana perkeretaapian di relasi Solo-Wonogiri dilakukan pada tahun 2024 untuk memberikan layanan transportasi KA yang ideal bagi masyarakat.
Adapun ruang lingkup pekerjaan peningkatan prasarana di relasi tersebut, di antaranya perbaikan jalur KA yang meliputi penggantian rel dari tipe R.42/R.33 menjadi R.54 dan penggantian bantalan dari besi ke beton yang lebih baik.
Kemudian juga peninggian peron setara dengan pintu kereta. Untuk peningkatan keamanan di perlintasan sebidang juga dilakukan pembangunan empat pintu perlintasan KA dan pos jaga di wilayah Sukoharjo.
"Dengan dilakukannya peningkatan prasarana ini ditargetkan KAI Daop 6 Yogyakarta juga dapat meningkatkan kecepatan KA dari 30 km per jam menjadi 60 km per jam dengan waktu tempuh yang semakin singkat juga yaitu dari 105 menit menjadi 60 menit saja," jelasnya.
Selain itu, KAI Daop 6 Yogyakarta juga akan terus meningkatkan layanan baik di stasiun maupun KA agar masyarakat di relasi Solo-Wonogiri bisa mendapatkan transportasi yang ideal.
Kepala BTP Kelas I Semarang Rudi Pitoyo dalam keterangan tertulisnya mengatakan, pihaknya tengah menyelesaikan kajian evaluasi pengoperasian KA Bathara Kresna dengan mempertimbangkan aspek potensi demand, permasalahan, subsidi KA Perintis guna mendapatkan rekomendasi dan opsi pelayanan untuk meningkatkan okupansi KA Bathara Kresna.
Poin kajian usulan perubahan jam perjalanan, penambahan jadwal layanan, peningkatan kecepatan, penyesuaian jenis sarana.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait