“Kami juga bangga karena terdapat pemakalah internasional dari Rwanda dan para partisipan yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia, seperti UGM, UNS, UII, UMP, Universitas Mulawarman, dan Universitas Bengkulu,” katanya.
Acara ini dibuka dengan diskusi yang menghadirkan pembicara utama, yaitu Kristof Fenyvesi, Ph.D (University of Jyvaskila, Finland), Assoc. Prof. Ts. Dr. Siti Hajar H (University Malaya Malaysia), dan Dr. Laili Etika Rahmawati, M.Pd. (Universitas Muhammadiyah Surakarta). Setelah sesi pleno, peserta melanjutkan diskusi melalui sesi paralel yang terbagi dalam dua putaran, baik sebelum maupun setelah waktu dhuhur.
Tahun ini, lebih dari 50 persen pemakalah adalah mahasiswa UMS yang berkolaborasi dengan dosen, baik dalam menyampaikan hasil penelitian maupun skripsi mereka.
“Hal ini sesuai dengan target kami untuk mendongkrak jumlah publikasi akademik di tingkat nasional dan internasional,” tuturnya.
Dengan semangat inovasi dan kolaborasi ini, lanjutnya, ICOLAE 2024 menjadi bukti nyata kontribusi UMS dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan global. Mauly berharap ICOLAE dapat menjadi wadah kolaborasi akademik yang berkelanjutan.
"Kami optimis ICOLAE akan terus menjadi acara bergengsi yang tidak hanya membanggakan UMS, tetapi juga dunia pendidikan Indonesia di kancah internasional," pungkasnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait