Dia mengingatkan bahwa kita harus bangga dengan diri kita sendiri karena sudah mampu untuk bangkit dan mampu berjalan di atas ‘pecahan beling’.
Selain itu dia juga bersyukur atas pencapaian ini karena Allah dan atas dukungan orang tua yang selalu mengiringi perjuangan anak tercintanya bahkan tanpa mengenal lelah dan doa yang tidak pernah terputus.
Dia juga mengungkapkan secara langsung rasa terima kasihnya kepada ibundanya yang telah berjuang untuk membiayai kuliahnya. Ungkapannya juga disambut dengan isak tangis haru para wali dan orang tua yang mendampingi wisudawan.
“Kasih sayangmu begitu besar hingga aku tak mengerti bagaimana caraku membalasnya, sedangkan ibu tidak pernah memintaku suatu hal, apapun sedikitpun. Ibu saya dan ibu-ibu ini sangat hebat kalau tentang anak atau apapun akan dilakukan,” ungkapnya sembari menahan isak tangis.
Dia juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada ayahandanya yang saat ini telah di surga. Ayahnya adalah sosok yang tidak mementingkan dirinya sendiri tetapi selalu mengutamakan kebahagiaan istri dan anak-anaknya.
Pada akhir katanya, dia menyampaikan bahwa wisuda bukan menjadi akhir dari perjalanan. Namun, wisuda adalah awal untuk memulai kehidupan baru ke depannya.
“Selain itu, wisuda juga menjadi awal dari tantangan yang lebih besar dan tanggung jawab sebagai lulusan bukan hanya untuk diri sendiri tetapi menjadi agen perubahan yang dapat memberikan dampak positif,” ucapnya.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait