Sebagai langkah penanganan, Dr. Sulistyo menyarankan beberapa tindakan. Peternak dapat menyemprot area mulut hewan dengan asam sitrat untuk mengurangi luka. Kandungan pada larutan asam sitrat juga tidak disukai oleh virus. Memberikan alas empuk seperti serbuk kayu pada lantai kandang juga bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakit pada kaki ternak.
Peternak juga dapat memberikan multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak. Selain itu, peternak perlu melakukan disinfeksi kandang secara rutin. Pada ternak yang terinfeksi, mengisolasi ternak yang sakit menjadi upaya tepat dalam mitigasi penularan.
Dr. Sulistyo juga menekankan pentingnya langkah mitigasi seperti vaksinasi massal, penerapan bio security yang ketat, serta pembersihan kandang secara rutin. Pemerintah juga menyediakan kebijakan berupa layanan call center. Lockdown pasar hewan di daerah terdampak juga menjadi langkah cepat yang dapat dilakukan.
Untuk mencegah terulangnya wabah PMK, Dr. Sulistyo menekankan pentingnya penguatan program vaksinasi nasional, peningkatan koordinasi antar instansi, serta kesadaran bersama dari seluruh pihak yang terlibat, termasuk peternak. Melalui edukasi dan tindakan pencegahan yang tepat, diharapkan wabah PMK tidak terulang. Sehingga tidak lagi berdampak signifikan pada sektor peternakan nasional.
“Kesadaran dan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mengendalikan dan mencegah penyebaran PMK di masa depan,” ucapnya.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait