”Serangkaian aktivitas tersebut kami jalankan dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak, di antaranya lembaga Society Renewable Energy (SRE), Kelompok Masyarakat Budidaya Maggot, mahasiswa penerima beasiswa Sobat Bumi, dan utamanya pekerja Pertamina serta para siswa di SMKN 1 Mojosongo,” ucap Taufiq.
Program Sekolah Energi Berdikari juga merupakan dukungan Pertamina untuk membentuk sekolah berwawasan lingkungan, khususnya dalam kerangka Sekolah Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup yang diikuti oleh SMKN 1 Mojosongo.
Kepala Sekolah SMKN 1 Mojosongo, Agus Margono menuturkan rasa terima kasih atas kepedulian Pertamina melalui Sekolah Energi Berdikari ini.
”Saat ini SMKN 1 Mojosongo telah memperoleh predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri yang merupakan predikat tertinggi. Untuk itu kami berharap program Sekolah Energi Berdikari yang kami jalankan dapat semakin menguatkan dan mempertahankan capaiannya tersebut,” ujar Agus Margono.
Salah satu siswa SMKN 1 Mojosongo, Tegar yang menjadi peserta merasa senang telah mengikuti kegiatan Sekolah Energi Berdikari di sekolahnya.
“Acara ini sangat bermanfaat bagi siswa di SMK Negeri 1 Mojosongo. Kemarin dari Pertamina memberikan bantuan PLTS, dan saya alhamdullilah berkesempatan untuk mencobanya. Saya sangat takjub karena teknologinya sangat bagus dan bermanfaat, serta dapat mengurangi listrik di sekolah kami,” kata Tegar.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait