"Lulusan tahun ini adalah yang terbanyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Biasanya hanya berkisar di angka 3.000-an. Namun, tahun ini UMS meluluskan 10.003 guru yang sudah mengajar dan 862 calon guru yang belum mengajar, tetapi telah tersertifikasi," jelas Agus Susilo.
Dikatakannya, lonjakan jumlah peserta PPG berkaitan dengan upaya pemerintah dalam menyertifikasi sekitar 600.000 guru di seluruh Indonesia.
"Di UMS sendiri, jumlah peserta melonjak dari 3.000 tahun lalu menjadi 10.746 tahun ini. Ini menegaskan posisi UMS sebagai salah satu penyelenggara PPG terbesar di Indonesia,” ucapnya.
Selain itu, UMS juga terus memperluas cakupan program studi PPG yang ditawarkan.
"Tahun ini kami mendapatkan tambahan satu program studi baru, yaitu Pendidikan Jasmani, yang memang sangat dibutuhkan karena masih banyak guru Pendidikan Jasmani yang belum tersertifikasi. Kami juga memiliki program studi PPG untuk Pendidikan Teknologi Informasi dan Pendidikan Akuntansi yang kuotanya terus meningkat dalam tiga tahun terakhir," ujarnya.
Meskipun terdapat efisiensi anggaran di berbagai sektor, dia menegaskan bahwa komitmen pemerintah terhadap sertifikasi guru tetap menjadi prioritas utama sama seperti yang sudah disampaikan oleh Mendikdadmen RI saat sambutan.
"Meskipun ada pemangkasan anggaran di beberapa sektor, sertifikasi guru tetap menjadi program prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan guru, seperti yang dijanjikan oleh pemerintah. Anggaran untuk sertifikasi guru tetap tersedia, dengan target mencapai 600.000 hingga 800.000 guru tersertifikasi tahun ini," ujarnya.
Dengan pencapaian ini, UMS semakin mengukuhkan dirinya sebagai institusi yang berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya dalam menyiapkan guru-guru profesional yang siap mengabdi di berbagai jenjang pendidikan.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait