“Dengan ini kami menjadi lebih mengenal karakter satu sama lain dan menjadikan perjalanan KKL ini bukan hanya tentang tempat yang kami kunjungi, tetapi juga tentang kekompakan dan kerjasama yang semakin solid,” jawab David.
KKL Arsitektur UMS itu melakukan kunjungan ke Biro Architect 49 sebuah firma arsitektur berskala internasional yang telah menghasilkan berbagai inovasi desain di Asia termasuk di Bali.
“Kunjungan di Biro Architect 49 memberikan kesan yang sangat mendalam bagi mahasiswa karena mendapatkan wawasan langsung dari para arsitek profesional mengenai perancangan dan implementasi desain bangunan modern dengan memanfaatkan teknologi dalam prosesnya melalui penggunaan software Building Information Modeling (BIM), termasuk Revit dan Rhinoceros 3D,” jelas David.
Biro A49 juga merupakan biro arsitektur yang sangat terbuka dengan ide-ide segar dari arsitek muda, sehingga membuka peluang bagi mahasiswa untuk menjadikan Biro A49 sebagai salah satu tujuan untuk melaksanakan internship nantinya.
Bangkok juga memiliki wadah ekspresi seni lokal dan internasional yang mendukung perkembangan industri kreatif di Thailand, yaitu Bangkok Art and Culture Centre yang berlokasi di Kawasan Siam Bangkok. Regu KKL Maleo mengunjungi bangunan BACC untuk mendapatkan inspirasi bagi kota Surakarta dalam pengembangan ruang seni dan budaya yang modern, inklusif dan berkelanjutan.
Thailand, sebagai negara dengan mayoritas beragama Buddha, memiliki beberapa tempat tujuan wisata temple, salah satunya adalah Wat Arun. Kawasan wisata ini dipisahkan dengan Sungai Chao Phraya yang merupakan sungai utama di kota Bangkok, yang juga sebagai jalur transportasi air. Tim KKL UMS mengunjungi Wat Arun yang masih satu kawasan dengan wisata sejarah The Grand Palace.
Kunjungan terakhir KKL dilaksanakan dengan tujuan Islamic Center Bangkok. Tempat ini bukan sekedar rumah ibadah, tetapi juga menjadi pusat aktivitas sosial dan ekonomi bagi komunitas Muslim setempat. Bangunan ini menjadi simbol keberagaman dan toleransi di Thailand.
Di sekitar bangunan utama, terdapat berbagai fasilitas pendukung, seperti panti asuhan, apartemen, serta halal food court yang menyediakan beragam kuliner. Keberadaan Islamic Center ini tidak hanya memperkuat kehidupan beragama, tetapi juga membangun solidaritas dan kesejahteraan bagi masyarakat Muslim di Bangkok.
“Melalui perjalanan KKL selama empat hari dengan banyaknya insight, kami berharap mendapatkan impact yang lebih besar di masa depan dari pembelajaran di luar bangku kuliah,” ungkap Puspa menambahkan.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait