Program diikuti 22 mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi jenjang S-2 dan S-3. Mereka menunjukkan antusiasme tinggi selama sesi kegiatan berlangsung. Salah satu topik yang disampaikan dalam kegiatan ini yaitu coping mechanism stress dalam perspektif Islam.
Tim Pengabdian Masyarakat juga memperkenalkan buku berjudul “Mekanisme Koping dan Kesehatan Mental: Keseimbangan Hidup untuk Kesejahteraan” sebagai media pendukung dalam kegiatan edukasi kesehatan mental bagi mahasiswa Indonesia di Thailand.
Buku ini menyajikan panduan praktis mengenai mekanisme koping yang efektif untuk mengelola stress, termasuk stress akademik dan akulturasi yang kerap dialami oleh mahasiswa di luar negeri.
“Melalui buku ini, kami berharap dapat memberikan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya kesehatan mental serta membekali mahasiswa dengan strategi koping yang relevan. Harapan mereka dapat lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan dan tantangan yang baru,” ungkap Yeni Indriyani sebagai salah satu penulis buku.
Salah satu peserta kegiatan menyampaikan kesannya terhadap program edukasi kesehatan mental ini. Materinya sangat bermanfaat dan dapat membuka wawasan tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.
“Diskusi yang interaktif dan materi yang disampaikan sangat mencerahkan, buku yang diperkenalkan juga sangat relevan dengan tantangan yang kami hadapi sebagai mahasiswa internasional. Saya mendapatkan wawasan baru mengenai mekanisme koping yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memberi motivasi untuk terus menjaga kesehatan mental,” paparnya.
Keberhasilan program pengabdian yang dilakukan, diharapkan menjadi langkah awal dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental bagi mahasiswa di tengah tantangan global. Menurut tim pengabdian, kegiatan ini akan menjadi titik awal untukmembangun lingkungan yang mendukung kesehatan mental mahasiswa Indonesia di luar negeri.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait
