Ketua Koperasi Primer Nira Lestari Golden, Arif Singgih Purnomo mengatakan, total gula semut yang diekspor mencapai 22 ton dengan nilai Rp1,1 miliar. Gula semut yang diekspor ini merupakan prduk gula semut, belum masuk ke gula semut organik.
“Sertifikat (Irganik) masih berproses. Untuk total ada 22 ton ke Malaysia dan Kanada dengan nilai total Rp1,1 miliar,” katanya.
Agar bisa ekspor, koperasi ini masih menginduk ke koperasi primer di Magelang. Sembari itu pihaknya sedang berproses mengurus Control Union Certifications (CUC) agar bisa ekspor mandiri.
Arif mengaku kesulitan dalam mengurus dokumen sertifikasi ekspor untuk produk organik. Biaya untuk mendapatkan sertifikasi mencapai ratusan juta.
“Sertifikasi ini harus diperpanjang setiap tahun dengan biaya sekitar Rp150 juta. Kami minta dukungan kementerian,” katanya.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait