YOGYAKARTA, iNewssleman.id - Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM, Sekar Utami Setiastuti mendorong pemerintah untuk tetap waspada menghadapi pasar internasional dan perekonomian nasional. Meski perang dagang antara China dan Amerika Serikat mereda, namun gejolak masih mungkin terjadi.
“Masih waspada, karena Trump itu kan volatile banget. Itu kan baru perundingan pertama. Kita belum lihat sama negara lain juga kayak gimana. Jadi, enggak bisa terus kita santai-santai, sih. Tetap harus resilien dan tetap harus waspada,” kata Sekar Utami pada EB Journalism Academy di FEB UGM, Rabu (14/5/2025).
Menurutnya, perang dagang yang mereda pasti akan berdampak terhadap ekonomi global. Begitu juga dengan perekonomian Indonesia. Hanya saja sejauh mana dampaknya masih harus melihat pertumbuhan dunia.
Biasanya akan terlihat melalui nilai ekspor dan import. Jika pertumbuhan global melambat berarti ekspor juga akan berdampak. Begitu juga ketika permintaan turun maka impor juga akan turun.
“Kalau inflasinya masih cukup rendah. Jadi kalau kita khawatirkan import kemudian terjadi kenaikan harga-harga bahan pokok. Itu yang nanti mungkin memberikan dampak langsung. Pemerintah harus ada stimulusnya kayak gimana nih, kalau nanti ada efek dari perang dagang itu,” ujar Sekar yang menjawab Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi FEB UGM ini.
Pemerintah saat ini harus melihat efek dari meredanya perang dagang. Sesuai hasil pertemuan di Geneva, Swiss kedua negara akan menurunkan tarif impor selama 90 hari.
“Pemerintah harus benar-benar melihat, mencoba untuk melihat efeknya itu kayak gimana. Jadi jangan terus, enggak apa-apa kok, kita resilien kok,” ujarnya.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait