BANTUL, iNewssleman.id - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memberikan beasiswa kepada calon mahasiswa kedokteran dan kedokteran gigi. Ini menjadi komitmen Muhammaditah untuk membuka jalan bagi calon mahasiswa berprestasi yang terkendala biaya.
Sekretaris UMY, Bachtiar Dwi Kurniawan mengatakan, beasiswa ini adalah bagian dari ikhtiar UMY untuk memperluas akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat. UMY berkomitmen memfasilitasi umat Islam, untuk menempuh pendidikan yang layak tanpa terhalang persoalan finansial.
"UMY memberikan peluang bagi para calon mahasiswa yang memiliki kemampuan terbaik, namun terhalang untuk mewujudkan cita-cita itu. Beasiswa ini sudah menginjak tahun ke-15," ujar Bachtiar, Selasa (10/6/2025).
Menurut dia, UMY memiliki keinginan kuat dalam meningkatkan harkat hidup masyarakat Indonesia, dengan mencetak sumber daya manusia (SDM) terlatih di bidang kesehatan. SDM ini diharapkan tidak hanya cakap dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu memberikan pelayanan sosial yang maksimal.
UMY membuka berbagai skema beasiswa lain untuk melanjutkan studi. Mualid ari skema beasiswa, beasiswa kedokteran hingga beasiswa kader dan beasiswa tahfidz.
"Banyak skema beasiswa, tidak hanya beasiswa dokter, tapi ada beasiswa kader, beasiswa tahfidz, dan beasiswa lainnya," katanya.
Tahun ini ada lima penerima beasiswa yang terdiri atas tiga tiga calon mahasiswa kedokteran umum dan dua kedokteran gigi. Masing-masing penerima mendapatkan beasiswa senilai total Rp 1,3 miliar.
Penerima beasiswa Prodi Kedokteran Umum, Lubna Aulia (SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta), Afanin Naura Fatkhurrohman (SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo) dan Ferza Fitra (MAS PPKH Ahmad Dahlan Kuantan Singingi, Riau). Sedangkan penerima beasiswa dokter gigi Sendi Anda Reksa (SMA Muhammadiyah Singkuk, Jambi) dan Trisna Yusfillah Qolbi (SMA Muhammadiyah 10 Gresik)
Direktur Komunikasi Publik UMY, Ratih Herningtyas mengatakan, ada 330 calon mahasiswa baru yang mendaftar untuk mendapatkan beasiswa. Mayoritas memiliki kualitas akademik baik dan prestasi di luar bidang akademik.
Ada lima tahapan seleksi yang ketat, dimulai dari seleksi administrasi penilaian nilai rapor dan prestasi akademik/non akademik. Selanjutnya Computer Based Test (CBT), dilanjutkan dengan tes Al-Islam Kemuhammadiyahan. Calon penerima beasiswa juga mengikuti wawancara, baik secara daring maupun tatap muka, tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) atau psikotes, serta tes buta warna dan pemeriksaan kesehatan lainnya.
“Pada tahuap akhir, tim seleksi UMY melakukan home visit dengan berkunjung ke rumah calon penerima beasiswa, untuk mengkonfirmasi dokumen secara faktual tentang kondisi ekonomi calon penerima beasiswa dan interaksi di lingkungan sosialnya,” katanya.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait