Menurutnya, MJM bukan hanya soal kompetisi, namun wujud kolaborasi yang konkret antara Bank Mandiri, komunitas lokal, pelari dari berbagai daerah dan negara, serta pelaku UMKM yang menghidupi denyut ekonomi Yogyakarta.
“Kami ingin menjadikan MJM sebagai benchmark sport tourism nasional yang membawa nilai ekonomi, sosial, dan budaya sekaligus,” ujar Darmawan.
Lomba ini merebutkan total hadiah Rp2,5 miliar, yang terbesar sepanjang sejarah MJM. Bank Mandiri juga menghadirkan Mandiri Looping for Life, yaitu inisiatif daur ulang pakaian tak terpakai yang diolah menjadi merchandise ramah lingkungan. Kegiatan ini untuk mengenalkan fitur Livin’ Planet dalam aplikasi Livin’ by Mandiri. Peserta bisa menghitung emisi karbon dari transportasi dan aktivitas lari mereka, serta menebusnya melalui mekanisme penanaman pohon.
Selain itu juga digulirkan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) bertajuk Mandiri Sahabat Desa dengan melibatkan 18 desa di sekitar kawasan Prambanan. Melalui kegiatan edukasi keuangan, lomba mini race, serta gotong royong kebersihan, program ini menghadirkan multiplier effect sosial yang signifikan bagi komunitas lokal.
Layanan Mandiri Bakti Kesehatan juga menjangkau lebih dari 1.650 abdi dalem pemeriksaan kesehatan gratis di Keraton Yogyakarta, Pakualaman, dan Makam Raja Imogiri. Selain itu juga ada Aksi Bersih Mandiri, bekerja sama dengan komunitas dan perusahaan pengelola sampah untuk memilah dan mendaur ulang limbah organik dan anorganik selama acara.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait