YOGYAKARTA, iNewsSleman.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Yogyakarta menerima kunjungan Kedutaan Besar atau Kedubes Australia untuk Indonesia, Selasa (20/6/2023).
Kedatangan Kedubes Australia itu dilakukan oleh 2 orang perwakilannya, dalam rangka memastikan warga negara Australia yang ada di Kota Yogyakarta tetap terlindungi atau aman dari ancaman bencana.
Bagian Konsulat Kedubes Australia, Paramita, menyatakan, dalam kesempatan tersebut, pihaknya membahas kesiapan Pemkot Yogyakarta dalam melakukan penanganan bencana dan manajemen krisis.
Bukan tanpa sebab, dengan jumlah warga negara Australia di Kota Yogyakarta yang cukup besar, Kedubes Australia harus menjamin keamanannya.
"Di sini cukup banyak warga negara Australia. Mencapai ratusan kalau di Kota Yogyakarta," ujar Paramita, selepas pertemuan, Rabu (20/6/2023).
Selain BPBD Kota Yogyakarta, pertemuan ini juga diikuti jajaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan atau Damkarmat Kota Yogyakarta.
Setelah mendapat paparan dari kedua instansi tersebut, Paramita pun mengapresiasi upaya dan strategi Pemkot Yogyakarta dalam hal penanganan dan penanggulangan segala jenis kebencanaan.
"Kami banyak berbincang tadi, ternyata kesiapan BPBD dan Pemkot Yogyakarta secara menyeluruh sudah sangat bagus untuk manajemen krisisnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat, menyampaikan, dalam penanggulangan bencana, pihaknya tidak pernah membeda-bedakan.
Kunjungan Konsulat Kedubes Australia ke Kantor BPBD Kota Yogyakarta, Selasa (20/6/2023). (Foto: iNewsSleman.id).
Dalam artian, entah itu warga asing sekalipun, jika yang bersangkutan berada di wilayah Kota Yogyakarta, otomatis harus masuk dalam perlindungan.
"Dari kedutaan tanya, ketika ada bencana, apakah warganya mendapat pengamanan? Tentu saja, mereka tetap terlindungi dengan sistem penanggulangan yang kami selenggarakan," ujarnya.
"Karena memang cukup banyak warga negara Australia yang ada di Kota Yogyakarta, sehingga hal itu menjadi konsen mereka," lanjut Nur Hidayat.
Ia memaparkan, dalam membangun manajemen risiko bencana, pihaknya sudah membangun sistem hingga menjangkau perkampungan warga masyarakat.
Nur Hidayat menyadari, penanganan kebencanaan harus dibangun sedetail mungkin, mengingat potensinya yang bisa muncul sewaktu-waktu.
Editor : Bayu Arsita
Artikel Terkait