Luas lahan yang dilombakan yaitu 47.729 meter persegi. Sampai akhir masa panen, produksi sayuran di lahan lomba telah mencapai 113.007,2 kg dengan rincian komoditas timun baby sebanyak 109.232,8 kg, gambas 3774,4 kg dan jipang 12 kg.
"Rata-rata KWT peserta lomba bisa panen timun baby sebanyak 27 kali dan angka panen terbanyak yaitu 45 kali," ujarnya.
Selama proses penanaman dan perawatan, peserta lomba menghadapi berbagai tantangan seperti iklim esktrim, curah hujan dan intensitas serangan OPT yang sangat tinggi. Harga pasar yang anjlog juga menjadi satu masalah yang harus dihadapi para peserta.
"Lomba ini mampu memberi kontribusi pada peningkatan pendapatan petani, terbukti hasil rekapitulasi penjualan sayuran KWT peserta lomba mencapai Rp396,44 juta.” katanya.
Pemenang lomba tanam timun baby, KWT Sekar Sari, Rajek Wetan, Tirtoadi, Mlati meraih juara 6 berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp1,5 juta, KWT Berkarya, Jetis, Sumberarum, Moyudan juara 5 dengan hadiah Rp3 juta, serta KWT Ngudi Mulyo, Bandan, Sendangsari, Minggir sebagai juara 4 Rp4 juta.
Sedangkan juara 3 diraih KWT Makmur Sejahtera, Depok, Ambarketawang, Gamping dengan hadiah Rp5 juta, Juara 2 KWT Sekar Dadi, Jagalan, Margodadi, Seyegan Rp 6jua, dan juara 1 diraih KWT Teratai Mekar, Dabag, Condongcatur, Depok dan berhak atas uang pembinaan sebesar Rp7 juta. Sedangkan KWT Sekar Arum, Malangan, Sumberagung, Moyudan untuk Kategori Pengendalian OPT.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait