Kemiskinan dan Stunting Jadi Masalah di Kulonprogo

Kuntadi
PJ Bupati Kulonprogo Ni Made Dwipanti Indrayanti menandatangani komitmen bersama dalam penanganan stunting. (Foto: istimewa)

KULONPROGO, iNewssleman.id - Penjabat Bupati Kuloprogo Ni Made Dwipanti Indrayanti minta agar kemiskinan dan stunting menjadi fokus utama penanganan permasalahan di Kulonprogo. Seluruh OPD dan instansi terkait agra ikut berkolaborasi untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi. 

“stunting itu bukan masalah dari pemerintah daerah semata, bukan masalah dari dinas kesehatan saja. Bukan masalah dari pihak dinas pemberdayaan saja, tapi masalah semuanya sehingga inilah yang namanya kolaborasi," kata dia pada Rembug Stunting bersama OPD, Rabu (24/4/2024).

Bupati menyebut, data WHO tahun 2021 presentase balita stunting di Kabupaten Kulonprogo 10,35% (2119 balita). Sedangkan pada 2022 turun menjadi 9,94% (2057 balita). Namun dari hasil Riskesdas, hasil survei status Gizi Indonesia pada tahun 2022 naik menjadi 15,8%.

"Masalah metodologi sampling stunting dan penanggulangan kenaikan angka kasus stunting dapat menjadi fokus utama pada pembahasan rembug stunting ini. Kemiskinan dan stunting ini harus bisa benar-benar teratasi dengan metodologi yang tepat," katanya. 

Ni Made mengajak seluruh pihak berkomitmen bahwa persoalan stunting ini adalah persoalan bersama. Sebab berdasarkan penelitian, persoalan stunting ada di semua tingkat pendapatan masyarakat. Stunting tidak hanya berkaitan dengan ketersediaan pangan semata, namun juga ketidaktahuan memilih sumber pangan yang baik, pengolahannya yang benar, dan penyajiannya yang juga benar.  

Editor : Wisnu Aji

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network