YOGYAKARTA,iNewssleman.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi, Jumat (31/5/2024). Jarak luncur mencapai 1.000 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
“Terjadi Awanpanas Guguran di Gunung #Merapi tanggal 31 Mei 2024 pukul 05.31 WIB dengan Amplitudo max 65 mm, durasi 109.76 detik, jarak luncur 1000 m ke arah Barat Daya (Kali Bebeng), angin bertiup ke arah Timur. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” tulis BPPTKG.
Sedangkan dari pengamatan meteorologi, kondisi cuaca berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 17,4-19 derajat Celsius, kelembaban udara 65-94,5 persen, dan tekanan udara 873,8-918,2 mmHg.
Secara visual gunung jelas, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100-150 meter di atas puncak kawah. BPPTKG juga mencatat terjadi 16 kali gempa guguran dengan Amplitudo 3-19 mm, Durasi 17,6-133 detik.
Sedangkan gempa hybridfFase banyak dua kali dengan Amplitudo 2-11 mm, S-P : 0,3-0,4 detik, durasi 6,1-7 detik. Sedangkan gempa Vulkanik Dangkal 2 kali dnegan Amplitudo 70-80 mm, Durasi : 10,9-13,3 detik)
“Teramati 10 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.300 meter,” tulis BPPTKG.
Meski begitu, tingkat aktivitas Gunung Merapi tetap di level III atau siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait