SLEMAN, iNewssleman.id - Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) kabupaten Sleman menggelar Festival Garis Imajiner memeringati 12 tahun UU Keistimewaan DIY, Kamis (12/9). Sebanyak 17 kapanewon se-Kabupaten Sleman menampilkan kirab bregada dan aneka tarian.
Festival ini secara simbolis dibuka Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bersama dengan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dengan memukul kenong. Kirab bregada dari 17 Kapanewon dimulai dari Kantor Kalurahan Sariharjo, Ngaglik dan berakhir di Lapangan Ngetiran.
Bupati Sleman Kustini mengatakan festival ini untuk mengedukasi kembali masyarakat tentang sejarah berdirinya Keraton Ngayogyakarta yang tidak bisa lepas dari garis imajiner filosofis. Garis ini menghubungkan Gunung Merapi - Tugu Pal Putih - Keraton Yogyakarta - Panggung Krapyak - Pantai Selatan.
“Garis imajiner atau sumbu filosofis tersebut memiliki makna keseimbangan antara hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan sesama manusia, serta manusia dengan alam,” katanya.
Festival ini menjadi salah satu sarana menegaskan ciri-ciri keistimewaan Yogyakarta. Keterlibatan masyarakat diperlukan untuk melestarikan kearifan budaya lokal yang adiluhung.
“Garis imajiner ini secara kasat mata tidak nampak, tetapi keberadaannya diyakini ada,” kata Kustini.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait