SLEMAN, iNewssleman.id - Pondok Pesantren (Ponpes) Bidayatussalikin kini memiliki bangunan asrama sebagai tempat mondok sekaligus rehabilitasi santri dari mantan pecandu narkoba. Bidayatussalikin Islamic Boarding School memadukan madrasah dengan pusat rehabilitasi narkotika.
Ponpes ini berada di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Turgo, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman. Saat ini ada sekitar 98 orang santri yang semuanya merupakan mantan pecandu narkotika, psikotropika dan zat aditif lainnya (Narkoba).
"Alhamdulillah, kami sudah diberikan tanah dan bangunan asrama oleh pemerintah,” kata Pimpinan Ponpes Bidayatussalikin, KH Abdullah Deny Setiawan pada tasyakuran dan peresmian kompleks asrama, Kamis (10/4/25).
Santri yang ada terdiri atas 35 santri memasuki masa pemulihan dan bisa sekolah. Sisanya masih ada 63 santri yang menjalani rehabilitasi. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Kebanyakan dari Jawa Tengah dan DIY dengan rentang usia SMP hingga lansia.
Sebelum menjadi santri, mereka akan menjalani serangkaian terapi pemulihan dengan metode religius. Butuh waktu sekitar tiga bulan untuk pendampingan awal. Ketika sudah ada perubahan, mereka harus tertib beribadah.
“Kalau sudah hafal minimal Al Quran Juz 30, mereka baru bisa sekolah atau kuliah,” katanya.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait