Dengan demikian, mereka memiliki empati, kepribadian yang baik, etos kerja yang baik serta mampu bekerja sama dengan tenaga Kesehatan lainnya.
Saat kuliah, mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surakarta mengikuti praktek di laboratorium, praktek klinik di rumah sakit, klinik, puskesmas, dan praktek di masyarakat. Saat akhir program pendidikan, semua mahasiswa mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat atau kuliah kerja nyata (KKN).
Mereka terjun ke masyarakat secara kolaborasi. Masing-masing tenaga Kesehatan melakukan program di masyarakat secara berkelompok yang disebut one tim one family.
“Karena Pendidikan vokasi atau keahlian, 60 persen praktek dan 40 persen teori. Kurikulum praktek lebih banyak dibanding kurikulum akademik,” ucapnya.
Pihaknya menjamin lulusan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta benar-benar telah siap kerja. Bahkan sejumlah program studi yang laris manis di pasar kerja. Banyak rumah sakit yang datang mencari lulusan terapi wicara, dan okupasi terapi. Bahkan 80 persen lulusan dari program studi tersebut telah mendapatkan pekerjaan saat diwisuda.
Gladi bersih Sidang Terbuka Senat dengan agenda Wisuda Ahli Madya, Sarjana Terapan dan Profesi Kesehatan Periode II Tahun 2024 Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Surakarta di Gedung Edutorium UMS, Selasa (22/10/2024). Foto: AW Wibowo
Untuk mendapatkan tenaga kerja dari lulusan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta, ada yang membuat skema rumah sakit atau klinik memberi bea siswa di tahun terakhir. Harapannya setelah lulus, mereka bisa bekerja di rumah sakit atau klinik tersebut.
Dikatakannya, lulusan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta dari program studi keperawatan, kebidanan dan tenaga Kesehatan lainnya, memiliki peluang bekerja ke luar negeri. Sebab pasar luar negeri, di antaranya Jepang, Arab Saudi, dan Jerman sangat terbuka lebar. Mereka bekerja sebagai tenaga Kesehatan dan bukan pekerja migran biasa.
Poltekkes Kemenkes Surakarta mempunyai sejumlah jurusan unik. Bahkan beberapa di antaranya hanya dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Surakarta, seperti jurusan jamu. Namun demikian, jurusan lainnya tak kalah kompeten dan berdaya saing, Keperawatan, Kebidanan, Fisioterapi, Okupasi Terapi, Orthotik Prostetik, Akupunktur , Anafarma dan Farmasi.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait